Jokowi Blak-blakan Tanggapi Kritikan Soal Kartu Prakerja

Savira Wardoyo, CNBC Indonesia
23 April 2020 08:18
Presiden Joko Widodo (BPMI Setpres/Kris)
Foto: Presiden Joko Widodo (BPMI Setpres/Kris)
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya merespons sejumlah kritik terkait implementasi program Kartu Prakerja pada asat ada pandemi virus corona (Covid-19). Jokowi menjelaskan, sejak awal program Kartu Prakerja memang disiapkan untuk pelatihan bagi masyarakat yang belum mendapat pekerjaan.

Awalnya, program pelatihan dirancang khusus dalam bentuk pelatihan langsung, seperti untuk teknisi coding, programmer, barista dan chef. Namun penerapan program ini tidak bisa dilakukan secara offline karena pandemi Covid-19, yang kemudian disesuaikan dalam bentuk pelatihan online yang disediakan sejumlah perusahaan startup menjadi pilihan.

"Ada kondisi yang berbeda, yang extra ordinary ,sehingga hanya dalam waktu 1,5 bulan desainnya diubah total. Diubah ke online dalam waktu sangat cepat," ujar Jokowi saat diwawancara Najwa Shihab dalam program Mata Najwa yang ditayangkan Trans7, Rabu (22/4/2020) malam.


Selain mengubah skema pelatihan, pemerintah juga menambah anggaran Kartu Prakerja sehingga bantuan tunai yang diterima masyarakat menjadi lebih besar.

Dari dana sebesar Rp 3,55 juta yang diterima pemegang kartu, hanya Rp 1 juta yang baru bisa digunakan untuk biaya pelatihan. Sisanya akan diberikan secara bertahap usai pelatihan dilakukan.

Jokowi menjelaskan dengan adanya pandemi Covid-19 maka program Kartu Pra Kerja menjadi bukan murni pelatihan melainkan semi bantuan sosial (bansos).

[Gambas:Video CNBC]




(hps/hps) Next Article Kamu 'Emoh' Lakukan Hal Ini? Siap-siap Pekerjaanmu Lenyap!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular