
Gara-gara Covid-19, 10,2 Juta Orang di Prancis Terkena PHK
Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
22 April 2020 19:02

Paris, CNBC Indonesia - Menteri Tenaga Prancis Muriel Penicaud melaporkan lebih dari 10 juta orang di Prancis terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). PHK terjadi selama kebijakan lockdown akibat pandemiĀ Covid-19 diberlakukan.
Kendati begitu, Muriel mengklaim mereka yang di-PHK mendapatkan manfaat dari program ganti rugi yang disiapkan pemerintah.
"Hari ini di Prancis ada 10,2 juta karyawan yang gajinya dibayar oleh negara," ujar Penicaud pada Rabu (22/4/2020), dikutip dari AFP.
Ia mengungkapkan sekitar 820.000 pengusaha telah mengajukan permohonan untuk program jaminan sosial yang memberikan 84 persen dari gaji bersih untuk pekerja yang terkena dampak tersebut.
"Ini jumlah yang besar. Kami belum pernah melakukan hal seperti ini di negara kami," kata Penicaud.
Tatkala mengumumkan lockdown 17 Maret lalu, Presiden Prancis Emmanuel Macron menjanjikan tidak ada satupun perusahaan yang dibiarkan bangkrut.
Pekan lalu, pemerintah Prancis menaikkan paket stimulus ekonomi menjadi 110 miliar euro (US$ 120 miliar) dan memperpanjang program PHK sementara kepada tiap individu yang mempekerjakan pengasuh atau petugas kebersihan.
Penicaud mengatakan seluruh sektor ekonomi secara efektif telah ditutup. Hal itu menambah angka pengangguran dari tiap-tiap industri di sana.
"Semakin lama krisis ini berlangsung, semakin sulit setelahnya," ujar Penicaud.
Di sisi lain, kalangan pengusaha memperingatkan, meski ada penundaan pembayaran pajak gaji dan biaya lainnya, ribuan perusahaan kecil dan menengah tetap terancam bangkrut tahun ini.
Prancis kini berada di urutan keempat dengan angka penyebaran Covid-19 terbanyak secara global, dengan 158.050 kasus terjangkit, kasus kematian sebesar 20.796, dan 39.181 kasus berhasil sembuh, menurut data Worldometers.
(miq/miq) Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini
Kendati begitu, Muriel mengklaim mereka yang di-PHK mendapatkan manfaat dari program ganti rugi yang disiapkan pemerintah.
"Hari ini di Prancis ada 10,2 juta karyawan yang gajinya dibayar oleh negara," ujar Penicaud pada Rabu (22/4/2020), dikutip dari AFP.
"Ini jumlah yang besar. Kami belum pernah melakukan hal seperti ini di negara kami," kata Penicaud.
Tatkala mengumumkan lockdown 17 Maret lalu, Presiden Prancis Emmanuel Macron menjanjikan tidak ada satupun perusahaan yang dibiarkan bangkrut.
Pekan lalu, pemerintah Prancis menaikkan paket stimulus ekonomi menjadi 110 miliar euro (US$ 120 miliar) dan memperpanjang program PHK sementara kepada tiap individu yang mempekerjakan pengasuh atau petugas kebersihan.
Penicaud mengatakan seluruh sektor ekonomi secara efektif telah ditutup. Hal itu menambah angka pengangguran dari tiap-tiap industri di sana.
"Semakin lama krisis ini berlangsung, semakin sulit setelahnya," ujar Penicaud.
Di sisi lain, kalangan pengusaha memperingatkan, meski ada penundaan pembayaran pajak gaji dan biaya lainnya, ribuan perusahaan kecil dan menengah tetap terancam bangkrut tahun ini.
Prancis kini berada di urutan keempat dengan angka penyebaran Covid-19 terbanyak secara global, dengan 158.050 kasus terjangkit, kasus kematian sebesar 20.796, dan 39.181 kasus berhasil sembuh, menurut data Worldometers.
(miq/miq) Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini
Most Popular