Harga Minyak Minus, Gimana Implikasinya ke Indonesia?

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
22 April 2020 08:03
Minyak Bumi
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak hingga kini masih terus tertekan, bahkan minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) sempat berada di zona negatif.

Mennggapi hal ini, Deputi Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Julius Wiratno mengatakan pihaknya sudah melakukan upaya antisipasi.  Upaya tersebut berupa fokus pada optimasi operasional yang sifatnya menaikkan efisiensi.

"Dengan cara menurunkan biaya operasi untuk mengejar nilai keekonomian sumuran (untuk pemboran) dan atau keekonomian proyek secara keseluruhan, sehingga tetap survive dan viable," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Selasa, (21/04/2020).


Lebih lanjut Julius mengatakan, bisa saja anjloknya harga minyak jenis WTI ini akan berdampak juga ke Brent. Di mana Brent menjadi acuan penentuan harga minyak mentah di Indonesia. "Bisa juga (berdampak). Belum tahu (potensinya) mesti tanya ke para analis ya," jelasnya.

Sementara itu, pengamat minyak dan gas (migas) Universitas Trisakti Pri Agung memaparkan secara teoritis, bisa saja anjloknya harga minyak jenis WTI berpengaruh ke Brent.

Apalagi, kalau di seluruh dunia oversupplynya sangat berlebihan karena storage penuh dan tidak ada demand. Kontrak jual beli akan jatuh tempo secara bersamaan.

Tapi, tegasnya, kondisinya tidak seperti itu. "Jadi jawabannya, most likely ya tidak," ungkapnnya kepada CNBC, Selasa, (21/04/2020).

Sementara, Sekrertaris Dewan Energi Nasional Djoko Siswanto memaparkan, untuk ICP lebih cenderung mengikuti pergerakan Brent ketimbang WTI. Saat ini, rerata harga Brent masih cukup anteng di level US$ 27 per barel.

"ICP formulanya terkait dengan Brent," kata dia.

Harga minyak yang murah ia sebut menjadi kesempatan yang tepat untuk mengisi storage atau tangki-tangki BBM. Pemerintah hingga saat ini masih terus melakukan pemantauan terhadap harga minyak.

Djoko yakin jika anjloknya harga minyak ini tidak akan berlangsung lama. "Kalau cuma sebentar ya nggak ada masalah, nanti KKKS akan berhemat dan minta keringanan ke Pemerintah biasanya," jelasnya.

Patokan minyak AS West Texas Intermediate (WTI) untuk Juni di NYMEX turun 43,37% atau berakhir US$11,57 per barel pada perdagangan Selasa (21/4/2020). Harga bahkan sempat jatuh 60% dan diperdagangkan di US$7 per barel.

Patokan minyak internasional lainnya yakni Brent juga merosot 28% dan diperdagangkan pada US$18,29 per barel. Kemarin, Brent bahkan sempat menyentuh level terendah sejak 2001, ke US$18,10.

[Gambas:Video CNBC]




(sef/sef) Next Article Pengumuman! Harga Minyak Mentah RI Naik Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular