Internasional

Harga Minyak Buat Wall Street Suram, Dow Jones -2,7%

Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
22 April 2020 06:44
Trader Gregory Rowe works on the floor of the New York Stock Exchange, Monday, Aug. 5, 2019. Stocks plunged on Wall Street Monday on worries about how much President Donald Trump's escalating trade war with China will damage the economy. (AP Photo/Richard Drew)
Foto: Wall Street (AP Photo/Richard Drew)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa AS, Wall Street melalui hari yang buruk, Selasa (21/4/2020). Bahkan jatuh di sesi kedua karena kekhawatiran di pasarĀ minyak dan progress stimulus tambahan pemerintah untuk usaha kecil dan menengah yang terguncang corona (COVID-19).

Dow Jones Industrial Average berakhir turun lebih dari 630 poin atau sekitar 2,7% ke 23.018,88. Sedangkan S&P juga turun 3,1% ke 2.736,56 dan Nasdaq merosot 3,5% ke 8.263,23.

Meski setelah diperdagangkan di teritori negatif, patokan minyak AS yakni WTI kembali positif, tekanan ke pasar terus terjadi karena kenyataan pasokan yang berlimpah. Ini membawa kontrak minyak pada Juni, baik WTI dan Brent jeblok.



Kontrak WTI untuk Juni di NYMEX turun 43,37% atau berakhir US$11,57 per barel. Harga bahkan sempat jatuh 60% dan diperdagangkan di US$7 per barel.

Patokan minyak internasional lainnya yakni Brent juga merosot 28% dan diperdagangkan pada US$18,29 per barel. Kemarin, Brent bahkan sempat menyentuh level terendah sejak 2001, ke US$18,10.

"Selain minyak, pasar saham juga ditekan oleh ketidakpastian atas corona dan kapan kasus (COVID-19) di AS mulai turun," ujar Kepala Startegi Pasar di National Securities, Art Hogan, dikutip dari AFP.

Selain itu pengumuman kinerja perusahaan di mana laba terguncang karena pandemi menjadi alasan lain. "Ini adalah pengingat bahwa kita punya banyak 'tsunami' berita buruk di depan," katanya lagi.



[Gambas:Video CNBC]




(sef/sef) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular