Ini Skenario Realisasi Investasi Pesimistis dari Bos BKPM
20 April 2020 14:42

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah menyusun skenario pesimis dan terburuk jika pandemi virus corona atau Covid-19 berakhir lebih lama dari bulan Mei 2020. Dimana target investasi tahun ini akan diturunkan menjadi Rp 817 triliun atau di bawahnya.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyebutkan, pemerintah tahun ini menyusun target investasi sebesar Rp 886,1 triliun, Namun, dengan adanya Covid-19 ini maka target tersebut dinilai tidak lagi moderat, apalagi penurunan investasi telah terlihat sejak pertengahan Maret 2020.
Bahkan, Bahlil menekankan bahwa Rp 817 merupakan skenario pesimis pemerintah. Sedangkan, jika dengan skenario terburuk maka bisa turun di bawah Rp 817 triliun.
"Kalau seandainya Covid nggak berakhir di Mei, geser ke Juni dan Juli, saya harus jujur pencapaian realisasi investasi sampai Rp 817 pun perlu koreksi. Tapi kita berdoa Mei berakhir," ujarnya secara virtual, Senin (20/4/2020).
Diketahui pada kuartal I-2020 total investasi yang masuk RI hanya Rp 210,7 triliun. Meski mengalami kenaikan 8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, tapi pada pertengah Maret sudah terlihat penurunan investasi secara signifikan.
Oleh karenanya, dinilai sulit untuk mencapai target investasi tahun ini. Bahkan, pada kuartal II-2020 ini pertumbuhan investasi dinilai akan turun secara signifikan karena Covid-19.
"Kalau Covid berakhir di Mei, kami perhitungkan pertumbuhan kami (kuartal II) akan sedikit sekali, nggak lebih dari Rp 150 triliun," jelasnya.
Namun, ia meyakini, di kuartal III dan IV akan kembali membaik karena berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah saat ini agar Covid-19 segera berakhir. Sehingga pada akhir tahun, investasi masih akan baik meski jauh dari target yang ditetapkan.
"Tetapi di kuartal III dan IV bisa mengejar pertumbuhannya dengan menutup defisit di kuartal II," tegasnya.
(dru)
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyebutkan, pemerintah tahun ini menyusun target investasi sebesar Rp 886,1 triliun, Namun, dengan adanya Covid-19 ini maka target tersebut dinilai tidak lagi moderat, apalagi penurunan investasi telah terlihat sejak pertengahan Maret 2020.
Bahkan, Bahlil menekankan bahwa Rp 817 merupakan skenario pesimis pemerintah. Sedangkan, jika dengan skenario terburuk maka bisa turun di bawah Rp 817 triliun.
"Kalau seandainya Covid nggak berakhir di Mei, geser ke Juni dan Juli, saya harus jujur pencapaian realisasi investasi sampai Rp 817 pun perlu koreksi. Tapi kita berdoa Mei berakhir," ujarnya secara virtual, Senin (20/4/2020).
Diketahui pada kuartal I-2020 total investasi yang masuk RI hanya Rp 210,7 triliun. Meski mengalami kenaikan 8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, tapi pada pertengah Maret sudah terlihat penurunan investasi secara signifikan.
Oleh karenanya, dinilai sulit untuk mencapai target investasi tahun ini. Bahkan, pada kuartal II-2020 ini pertumbuhan investasi dinilai akan turun secara signifikan karena Covid-19.
"Kalau Covid berakhir di Mei, kami perhitungkan pertumbuhan kami (kuartal II) akan sedikit sekali, nggak lebih dari Rp 150 triliun," jelasnya.
Namun, ia meyakini, di kuartal III dan IV akan kembali membaik karena berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah saat ini agar Covid-19 segera berakhir. Sehingga pada akhir tahun, investasi masih akan baik meski jauh dari target yang ditetapkan.
"Tetapi di kuartal III dan IV bisa mengejar pertumbuhannya dengan menutup defisit di kuartal II," tegasnya.
Artikel Selanjutnya
Produsen Es Krim China Siap Bangun Pabrik di RI
(dru)
TAG:
bkpm