
Singapura & China Masih Juara Investasi Terbanyak di RI
Lidya Julita S, CNBC Indonesia
20 April 2020 14:03

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) mencatat investasi Penanaman Modal Asing (PMA) pada periode Triwulan I-2020 sebesar Rp 98 triliun. Realisasi ini turun 9,2% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2019 yang senilai Rp 107,9 triliun.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, bahwa kondisi pandemi Covid-19 menjadi salah satu penyebab turunnya realisasi investasi PMA pada Triwulan I tahun 2020.
"BKPM tetap berharap perusahaan PMA maupun PMDN dapat terus berproduksi dengan baik, tentunya dengan memperhatikan aturan-aturan yang ditetapkan Pemerintah. Kami akan terus melakukan pengawalan investasi dan fasilitasi hambatan-hambatan yang dihadapi perusahaan khususnya di kondisi saat ini," ujarnya secara virtual, Senin (20/4/2020).
Dari data BKPM, lima negara asal investasi PMA ke Indonesia yang terbesar adalah Singapura dengan nilai US$ 2,7 miliar, kemudian disusul oleh China sebesar US$ 1,3 miliar dan Hongkong sebesar US$ 600 juta. Selanjutnya ada Jepang senilai US$ 600 juta dan Malaysia US$ 500 juta.
Sedangkan, jika dilihat dari lokasinya, investasi asing masuk terbesar ke proyek yang ada di DKI Jakarta dan Jawa Barat masing-masing sebesar US$ 900 juta, lalu Maluku Utara US$ 800 juta serta Kepulauan Riau dan Sulawesi Tenggara masing-masing senilai US$ 400 juta.
Sementara itu, realisasi investasi PMA berdasarkan sektor usaha adalah:
1. Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya US$ 1,5 miliar,
2. Listrik, Gas, dan Air US$ 900 juta,
3. Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi US$ 800 juta,
4. Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran US$ 600 juta,
5. Industri Kimia dan Farmasi US$ 600 juta.
(dru) Next Article Kejar-Kejaran, Singapura Juara & China Runner Up Investasi RI
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, bahwa kondisi pandemi Covid-19 menjadi salah satu penyebab turunnya realisasi investasi PMA pada Triwulan I tahun 2020.
"BKPM tetap berharap perusahaan PMA maupun PMDN dapat terus berproduksi dengan baik, tentunya dengan memperhatikan aturan-aturan yang ditetapkan Pemerintah. Kami akan terus melakukan pengawalan investasi dan fasilitasi hambatan-hambatan yang dihadapi perusahaan khususnya di kondisi saat ini," ujarnya secara virtual, Senin (20/4/2020).
Sedangkan, jika dilihat dari lokasinya, investasi asing masuk terbesar ke proyek yang ada di DKI Jakarta dan Jawa Barat masing-masing sebesar US$ 900 juta, lalu Maluku Utara US$ 800 juta serta Kepulauan Riau dan Sulawesi Tenggara masing-masing senilai US$ 400 juta.
Sementara itu, realisasi investasi PMA berdasarkan sektor usaha adalah:
1. Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya US$ 1,5 miliar,
2. Listrik, Gas, dan Air US$ 900 juta,
3. Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi US$ 800 juta,
4. Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran US$ 600 juta,
5. Industri Kimia dan Farmasi US$ 600 juta.
(dru) Next Article Kejar-Kejaran, Singapura Juara & China Runner Up Investasi RI
Most Popular