
Jurus BUMN Cegah Harga Ayam Anjlok Tak Terkendali
Ferry Sandi, CNBC Indonesia
20 April 2020 15:03

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga ayam saat ini kembali terjun bebas. Harga jualnya sudah jauh di bawah biaya pokok produksi peternak. Sehingga BUMN harus turun tangan membantu agar bisa membantu peternak di tengah pancemi corona. Salah satunya membeli ayam peternak lalu menyimpan dalam bentuk ayam karkas dan skema paket sembako masyarakat.
BUMN di bidang pangan, PT Berdikari (Persero) mengklaim sudah melakukan pembelian ayam hidup atau life birth para peternak. Mereka mengakui harga ayam sudah jauh dari kata ideal. Harganya sudah jatuh di kisaran Rp 12-13 ribu per kg di tingkat peternak.
"Kami sejak 8 April sudah rapat koordinasi dengan Kemenko Perekonomian, Kementerian BUMN, Kementerian Pertanian untuk beli ayam-ayam life birth, sudah siap dipotong dari petani mandiri. Targetnya sebanyak 500 ribu ekor," kata Dirut PT Berdikari Harry Warganegara, dalam acara Komisi VI DPR RI menggelar RDP dengan Dirut Perum Bulog, Dirut RNI, Dirut Berdikari, Dirut SHS, dan Dirut Pertani, Senin (20/4).
Ia menyebut peternak yang dipilih berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Peternakan Dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian.
Adapun Mengacu pada Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 58 Tahun 2018 tentang Penetapan Harga Acuan Pembelian di Petani dan Harga Acuan Pembelian di Konsumen, maka harga acuan daging ayam di tingkat peternak yaitu berkisar Rp 17 ribu - Rp 19 ribu per kg. PT Berdikari mengambil harga di rentang bawah, atau Rp 17 ribu.
Lalu, yang menjadi pertanyaan adalah kemampuan penyimpanan dari daging ayam tersebut. Jika terlalu lama disimpan, maka dikhawatirkan menjadi busuk. Demi menghindari kondisi itu, Harry menyebut sudah menjalin kerjasama dengan Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia (ARPI). Sayangnya, tempat penyimpanan sudah banyak terisi sebelumnya.
"Karenanya kami usulkan kalau bisa Kemensos atau Pemda-Pemda masukan ayam karkas dalam paket sembakonya, atau bantuan masyarakat. Jika itu bisa diambil, maka perputaran siklus jalan. Sehingga tidak perlu banyak tempat penyimpanan," kata Harry.
(hoi/hoi) Next Article Harga Ayam Sering Anjlok, Mendag Keluarkan 'Jurus Gudang'
BUMN di bidang pangan, PT Berdikari (Persero) mengklaim sudah melakukan pembelian ayam hidup atau life birth para peternak. Mereka mengakui harga ayam sudah jauh dari kata ideal. Harganya sudah jatuh di kisaran Rp 12-13 ribu per kg di tingkat peternak.
"Kami sejak 8 April sudah rapat koordinasi dengan Kemenko Perekonomian, Kementerian BUMN, Kementerian Pertanian untuk beli ayam-ayam life birth, sudah siap dipotong dari petani mandiri. Targetnya sebanyak 500 ribu ekor," kata Dirut PT Berdikari Harry Warganegara, dalam acara Komisi VI DPR RI menggelar RDP dengan Dirut Perum Bulog, Dirut RNI, Dirut Berdikari, Dirut SHS, dan Dirut Pertani, Senin (20/4).
Adapun Mengacu pada Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 58 Tahun 2018 tentang Penetapan Harga Acuan Pembelian di Petani dan Harga Acuan Pembelian di Konsumen, maka harga acuan daging ayam di tingkat peternak yaitu berkisar Rp 17 ribu - Rp 19 ribu per kg. PT Berdikari mengambil harga di rentang bawah, atau Rp 17 ribu.
Lalu, yang menjadi pertanyaan adalah kemampuan penyimpanan dari daging ayam tersebut. Jika terlalu lama disimpan, maka dikhawatirkan menjadi busuk. Demi menghindari kondisi itu, Harry menyebut sudah menjalin kerjasama dengan Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia (ARPI). Sayangnya, tempat penyimpanan sudah banyak terisi sebelumnya.
"Karenanya kami usulkan kalau bisa Kemensos atau Pemda-Pemda masukan ayam karkas dalam paket sembakonya, atau bantuan masyarakat. Jika itu bisa diambil, maka perputaran siklus jalan. Sehingga tidak perlu banyak tempat penyimpanan," kata Harry.
(hoi/hoi) Next Article Harga Ayam Sering Anjlok, Mendag Keluarkan 'Jurus Gudang'
Most Popular