
Waduh! Kemenkeu: Pengangguran Bakal Bertambah 5 Juta Orang
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
20 April 2020 14:20

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan mengatakan angka pengangguran Indonesia bisa bertambah hingga 5 juta orang karena corona.
Kepala BKF Febrio Kacaribu mengatakan, angka pengangguran bisa bertambah sekira 2,9 juta sampai 5 juta orang, berdasarkan skenario yang dibuat pemerintah.
"Dengan skenario ini, kita siapkan, kalau pertumbuhan ekonomi seluruh tahun 2020 pada kisaran 2,3%. Dampaknya ke kemiskinan dan pengangguran. Dampak berat 2,9 juta pengangguran. Sangat berat bisa sampai lebih dari 5 juta orang," kata Febrio dalam video conference, Senin (20/4/2020).
Febrio merinci, pemerintah saat ini memiliki skenario berat dan sangat berat terhadap perekonomian. Pada skenario berat, pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi dalam level 2,3% dengan potensi angka pengangguran sekitar 2,9 juta orang, sepanjang tahun 2020.
Sementara, dengan skenario sangat berat, pertumbuhan ekonomi nominal, diramal akan minus 0,5% dengan angka pengangguran mencapai lebih dari 5 juta orang pada 2020. "Sudah kita simulasikan juga, tidak menyenangkan angkanya," tuturnya.
Menurut Febrio untuk menjaga penurunan pertumbuhan ekonomi yang berdampak pada tingkat pengangguran nasional harus ada keterlibatan banyak pihak dan tidak bisa ditanggung pemerintah sendiri. Pemerintah membutuhkan bantuan Bank Idonesia (BI) dan OJK, hingga pihak korporasi.
"Caranya bukan hanya pemerintah sendiri. Kita mau lihat dari otoritas lain, OJK dan ketika kita lihat krisis gini dan sedalam ini, kita harus siap sharing burden, bagi beban," ungkapnya.
Data per tanggal 16 April 2020, jumlah perusahaan dari sektor formal yang merumahkan dan mem-PHK mencapai 83.546 perusahaan. Sementara dari sektor informal yang terdampak mencapai 30.794 perusahaan. Sehingga totalnya mencapai 114.340 perusahaan.
Besarnya angka perusahaan yang terdampak tentu bakal merembet terhadap besarnya angka pekerja. Dari sektor formal jumlahnya yang di-PHK dan rumahkan mencapai 1.500.156 pekerja. Rinciannya yang terkena PHK sebanyak 229.789 orang dan yang dirumahkan sebanyak 1.270.367 orang.
Sementara dari non formal mencapai 443.760 orang, sehingga pekerja yang terdampak dirumahkan dan PHK menurut catat Kemenaker saja sudah 1.943.916 pekerja. Angka ini belum termasuk catatan BP Jamsostek dan kementerian lain.
"Saya berharap PHK benar-benar sebagai jalan terakhir sepanjang masih bisa mempekerjakan mereka. (Misal) dengan mengurangi shift, kurangi jam kerja, waktu kerja. Sebagian bekerja, sebagian tidak. Menurut saya menjadi pilihan," kata Menaker Ida Fauziyah, seperti dikutip Minggu (19/4/2020).
(dru) Next Article Ada 11 Calon Kepala BKF Kemenkeu yang Lulus Tahap I, Ini Dia
Kepala BKF Febrio Kacaribu mengatakan, angka pengangguran bisa bertambah sekira 2,9 juta sampai 5 juta orang, berdasarkan skenario yang dibuat pemerintah.
"Dengan skenario ini, kita siapkan, kalau pertumbuhan ekonomi seluruh tahun 2020 pada kisaran 2,3%. Dampaknya ke kemiskinan dan pengangguran. Dampak berat 2,9 juta pengangguran. Sangat berat bisa sampai lebih dari 5 juta orang," kata Febrio dalam video conference, Senin (20/4/2020).
Sementara, dengan skenario sangat berat, pertumbuhan ekonomi nominal, diramal akan minus 0,5% dengan angka pengangguran mencapai lebih dari 5 juta orang pada 2020. "Sudah kita simulasikan juga, tidak menyenangkan angkanya," tuturnya.
Menurut Febrio untuk menjaga penurunan pertumbuhan ekonomi yang berdampak pada tingkat pengangguran nasional harus ada keterlibatan banyak pihak dan tidak bisa ditanggung pemerintah sendiri. Pemerintah membutuhkan bantuan Bank Idonesia (BI) dan OJK, hingga pihak korporasi.
"Caranya bukan hanya pemerintah sendiri. Kita mau lihat dari otoritas lain, OJK dan ketika kita lihat krisis gini dan sedalam ini, kita harus siap sharing burden, bagi beban," ungkapnya.
Data per tanggal 16 April 2020, jumlah perusahaan dari sektor formal yang merumahkan dan mem-PHK mencapai 83.546 perusahaan. Sementara dari sektor informal yang terdampak mencapai 30.794 perusahaan. Sehingga totalnya mencapai 114.340 perusahaan.
Besarnya angka perusahaan yang terdampak tentu bakal merembet terhadap besarnya angka pekerja. Dari sektor formal jumlahnya yang di-PHK dan rumahkan mencapai 1.500.156 pekerja. Rinciannya yang terkena PHK sebanyak 229.789 orang dan yang dirumahkan sebanyak 1.270.367 orang.
Sementara dari non formal mencapai 443.760 orang, sehingga pekerja yang terdampak dirumahkan dan PHK menurut catat Kemenaker saja sudah 1.943.916 pekerja. Angka ini belum termasuk catatan BP Jamsostek dan kementerian lain.
"Saya berharap PHK benar-benar sebagai jalan terakhir sepanjang masih bisa mempekerjakan mereka. (Misal) dengan mengurangi shift, kurangi jam kerja, waktu kerja. Sebagian bekerja, sebagian tidak. Menurut saya menjadi pilihan," kata Menaker Ida Fauziyah, seperti dikutip Minggu (19/4/2020).
(dru) Next Article Ada 11 Calon Kepala BKF Kemenkeu yang Lulus Tahap I, Ini Dia
Most Popular