Penumpang MRT Anjlok 94% Efek PSBB Jabodetabek

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
20 April 2020 10:49
Penumpang MRT Jakarta (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Penumpang MRT Jakarta (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) resmi berlaku di wilayah Jabodetabek. Penerapan ini dimulai tanggal 10 April 2020 untuk wilayah DKI Jakarta, menyusul kemudian Jawa Barat (Depok, Bekasi dan Bogor Raya) pada tanggal 15 April 2020 serta Banten (Tangerang Raya) pada 18 April 2020.

Penerapan PSBB berdampak pada penurunan penumpang transportasi massal, salah satunya MRT Jakarta. Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mengungkapkan penurunan penumpang pada layanan MRT Jakarta sangat signifikan.

Pada hari-hari normal pada bulan Januari 2020 lalu, pengguna MRT mencapai sekitar 85 ribu orang/hari. Pada bulan Maret, sudah mengalami penurunan sebesar 47,05%, yaitu sekitar 45 ribu orang/hari.

Adapun data terakhir tercatat pada bulan April sampai dengan tanggal 15 April 2020, pengguna MRT Jakarta hanya berkisar 5 ribu penumpang/hari. Jumlah ini artinya turun sebesar 94,11% dibanding Januari 2020.




[Gambas:Video CNBC]




MRT Jakarta sendiri mengurangi operasional stasiun mulai Senin (20/4/20). Tercatat, setidaknya 3 Stasiun MRT Jakarta tidak lagi beroperasi alias ditutup dalam rangka pembatasan operasional transportasi massal saat kondisi PSBB.

"Mulai hari Senin, MRT Jakarta tidak berhenti dan tidak memberangkatkan penumpang dari tiga stasiun yaitu Stasiun ASEAN, Stasiun Blok A, dan Stasiun Haji Nawi," kata Direktur Operasional dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta (Perseroda), Muhammad Effendi, dalam keterangan resmi, Jumat (17/4/20).

Kebijakan ini diambil sehubungan dengan perkuatan pencegahan penyebaran virus corona (Covid-19) di lingkungan DKI Jakarta. Langkah tersebut juga sejalan dengan arahan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang terus memperkuat upaya pencegahan dengan mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah.

Sebagaimana diketahui, DKI Jakarta tengah memberlakukan masa PSBB. Muhammad Effendi, mengatakan bahwa operasional MRT Jakarta dibatasi untuk mendukung penerapan PSBB ini.

Selain pembatasan operasional stasiun, perubahan selang waktu keberangkatan kereta juga akan berubah. Perubahan ini juga berlaku mulai Senin, 20 April 2020.

"Selang waktu keberangkatan kereta (headway) menjadi 30 menit sepanjang jam operasional," tambahnya.

Meskipun diberlakukan perubahan kebijakan layanan operasi kereta, PT MRT Jakarta (Perseroda) tetap mengoptimalkan layanan. Dia menyebut, jam operasional MRT Jakarta berlaku mulai pukul 06.00 WIB sampai dengan pukul 18.00 WIB.

Selanjutnya, diberlakukan pula pembatasan jumlah penumpang maksimal 60 orang per kereta. Para penumpang juga tetap diwajibkan menggunakan masker baik di area stasiun maupun di dalam kereta.

Pihaknya juga melakukan pengetatan penerapan personal hygiene dan physical distancing. PT MRT Jakarta (Perseroda) mendukung penuh kebijakan Pemerintah dalam mengimbau masyarakat agar bekerja, belajar dan beribadah dari rumah guna menghambat penyebaran virus corona.

"Mari bersama-sama cegah penyebaran virus corona COVID-19 dengan terus menjaga kesehatan, kebersihan diri (personal hygiene), dan membatasi bepergian hanya untuk kebutuhan mendesak," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Ada Jalur Baru MRT 'Belah' Jakarta, Ini Rute-Rutenya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular