
Polemik WNI di Tengah Pandemi Corona, Ini Strategi Menlu
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
20 April 2020 08:58

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi membeberkan bagaimana cara pemerintah memberikan perlindungan warga negara Indonesia di tengah pandemi corona (COVID-19).
Setidaknya ada beberapa hal yang dilakukan. Pertama, untuk kepulangan para anak buah kapal (ABK) hingga tanggal 17 April 2020, total 10.009 ABK Indonesia telah kembali ke tanah air di mana 57% ABK masuk Indonesia melalui pintu masuk Bali.
Mereka, nantinya akan menjalani masa karantina. "Kami memahami beban Pemda Bali. Untuk itu, Kemlu telah berkomunikasi dengan pihak prinsipal (operator kapal pesiar) untuk juga membantu proses karantina di Bali," jelasnya.
Kedua, untuk kepulangan WNI dari Malaysia per 16 April 2020, tercatat 61.743 WNI telah kembali ke Indonesia sejak Pemerintah Malaysia pertama kali menerapkan MCO.
"Di waktu yang lalu, kita juga bahas mengenai bantuan sembako bagi WNI yang paling terdampak selama pemberlakuan MCO di Malaysia," kata Menlu
"Di samping itu terdapat pula sumbangan ormas/masyarakat yaitu 40.447 paket. Sehingga secara keseluruhan sejumlah 121.223 WNI yang paling membutuhkan bantuan di Malaysia sudah terbantu," ujarnya.
Ketiga, untuk para WNI dari Arab Saudi, pada tanggal 10 April 2020, sebanyak 336 WNI telah dipulangkan. "Terdapat 55 orang jemaah umrah, 34 orang petugas haji, dan 247 WNI/PMI overstayers," jelas Menlu.
Pemulangan ini, sambungnya, dilakukan dengan menerapkan standar protokol kesehatan yang ketat termasuk pengujian kesehatan bagi WNI sebelum berangkat.
"Dari pemeriksaan petugas kesehatan di Bandara, tidak ada WNI/PMI yang menunjukan gejala COVID-19," jelasnya.
Keempat, untuk jamaah tabligh terutama yang berada di India, Pemerintah Indonesia masih terus melakukan komunikasi dengan pemerintah India mengenai penanganannya.
"Dari 717 orang JT WNI di India, yang positif terpapar COVID-19 adalah 75 orang dan 13 di antaranya telah sembuh. Angka ini merupakan 19 % dari total WNI di luar negeri yang terpapar COVID-19," latanya.
Adapun beberapa hal yang digarisbawahi oleh pemerintah terkait dengan penanganan WNI JT antara lain :
- Pemerintah terus berusaha memberikan perlindungan yang terbaik termasuk rencana memulangkan WNI JT
- Rencana evakuasi telah ada. Namun rencana ini harus ditunda karena semua JT yang berada di India saat ini sedang dalam masa karantina. Selain itu, sebagian lain sedang dalam proses hukum. Proses karantina dan hukum ini tidak hanya berlaku bagi JT dari Indonesia namun dari seluruh negara
- Situasi menjadi sangat kompleks karena adanya tuduhan pelanggaran hukum terkait visa, ketentuan epidemi dan penanganan bencana; Dubes RI di New Delhi terus jalin komunikasi dengan Wakil JT
- Pemerintah akan terus memberikan pendampingan hukum dan kekonsuleran sehingga seluruh hak-hak WNI yang sedang jalani proses hukum terpenuhi.
(sef/sef) Next Article Potret WNI dari Afghanistan Tiba di Jakarta
Setidaknya ada beberapa hal yang dilakukan. Pertama, untuk kepulangan para anak buah kapal (ABK) hingga tanggal 17 April 2020, total 10.009 ABK Indonesia telah kembali ke tanah air di mana 57% ABK masuk Indonesia melalui pintu masuk Bali.
Mereka, nantinya akan menjalani masa karantina. "Kami memahami beban Pemda Bali. Untuk itu, Kemlu telah berkomunikasi dengan pihak prinsipal (operator kapal pesiar) untuk juga membantu proses karantina di Bali," jelasnya.
"Di waktu yang lalu, kita juga bahas mengenai bantuan sembako bagi WNI yang paling terdampak selama pemberlakuan MCO di Malaysia," kata Menlu
"Di samping itu terdapat pula sumbangan ormas/masyarakat yaitu 40.447 paket. Sehingga secara keseluruhan sejumlah 121.223 WNI yang paling membutuhkan bantuan di Malaysia sudah terbantu," ujarnya.
Ketiga, untuk para WNI dari Arab Saudi, pada tanggal 10 April 2020, sebanyak 336 WNI telah dipulangkan. "Terdapat 55 orang jemaah umrah, 34 orang petugas haji, dan 247 WNI/PMI overstayers," jelas Menlu.
Pemulangan ini, sambungnya, dilakukan dengan menerapkan standar protokol kesehatan yang ketat termasuk pengujian kesehatan bagi WNI sebelum berangkat.
"Dari pemeriksaan petugas kesehatan di Bandara, tidak ada WNI/PMI yang menunjukan gejala COVID-19," jelasnya.
Keempat, untuk jamaah tabligh terutama yang berada di India, Pemerintah Indonesia masih terus melakukan komunikasi dengan pemerintah India mengenai penanganannya.
"Dari 717 orang JT WNI di India, yang positif terpapar COVID-19 adalah 75 orang dan 13 di antaranya telah sembuh. Angka ini merupakan 19 % dari total WNI di luar negeri yang terpapar COVID-19," latanya.
Adapun beberapa hal yang digarisbawahi oleh pemerintah terkait dengan penanganan WNI JT antara lain :
- Pemerintah terus berusaha memberikan perlindungan yang terbaik termasuk rencana memulangkan WNI JT
- Rencana evakuasi telah ada. Namun rencana ini harus ditunda karena semua JT yang berada di India saat ini sedang dalam masa karantina. Selain itu, sebagian lain sedang dalam proses hukum. Proses karantina dan hukum ini tidak hanya berlaku bagi JT dari Indonesia namun dari seluruh negara
- Situasi menjadi sangat kompleks karena adanya tuduhan pelanggaran hukum terkait visa, ketentuan epidemi dan penanganan bencana; Dubes RI di New Delhi terus jalin komunikasi dengan Wakil JT
- Pemerintah akan terus memberikan pendampingan hukum dan kekonsuleran sehingga seluruh hak-hak WNI yang sedang jalani proses hukum terpenuhi.
(sef/sef) Next Article Potret WNI dari Afghanistan Tiba di Jakarta
Most Popular