Internasional

Mengenal Great Depression, Krisis Malaise yang Ditakutkan IMF

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
16 April 2020 13:31
Gedung Capitol Amerika Serikat
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan dunia akan menghadapi krisis terburuk akibat pandemi corona (COVID-19). Dikatakan krisis ini akan lebih parah dibandingkan Depresi Hebat (Great Depression) tahun 1930-an.

Dalam laporan Outlook Ekonomi Dunia yang dirilis kemarin, IMF mengatakan penutupan sebagian besar ekonomi nasional oleh pemerintah tiap-tiap negara mengakibatkan penyusutan aktivitas ekonomi secara global. Ini menjadikan ini sebagai salah satu alasan terjadinya krisis.



Selain itu, langkah penguncian (lockdown) wilayah juga menyebabkan kegiatan ekonomi nyaris macet total. Sehingga IMF memangkas perkiraan pertumbuhan global sebesar 3,3 persen untuk tahun 2020 ini.

"Kami mengantisipasi kejatuhan ekonomi terburuk sejak Depresi Hebat," ujar Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva.

Lalu, seberapa parah krisis ekonomi pada masa Great Depression ini?

Great Depression, biasa juga disebut zaman malaise. Malaise merupakan istilah medis, yang menggambarkan kondisi umum yang lemah, tidak nyaman, kurang fir atau sedang sakit.

Masa-masa ini menjadi sejarah bencana keuangan dan ekonomi terburuk pada abad ke-20. Ini adalah krisis ekonomi global yang berlangsung selama sekitar 10 tahun.

Krisis ini dimulai dengan kejatuhan pasar saham di Amerika Serikat pada 24 Oktober 1929. Saat itu, terjadi pelepasan saham secara masif, hampir 13 juta lembar saham berpindah tangan dalam satu hari.

Dalam satu hari, Dow Jones bahkan jatuh hingga 11%, dikenal dengan nama "Black Thursday". Selama empat hari berikutnya, harga terus anjlok sebesar 22%.

Anjloknya harga saham AS mempengaruhi semua aspek kehidupan masyarakat. Krisis diperburuk dengan keputusan kebijakan yang diambil pemerintah AS yang dipimpin Presiden Herbert Hoover.

Mengenal Great Depression, Krisis Malaise yang Ditakutkan IMFFoto: Great depression (AP/Charles Rex Arbogast)



Pendapatan hilang secara besar-besaran, tingkat pengangguran menyentuh rekor tertinggi, dan produksi terhenti di berbagai wilayah. Kelaparan terjadi di mana-mana.

Di tahun 1930, situasi pelik pun menimpa perbankan. Masyarakat berbondong-bondong mengambil dana karena tidak percaya dengan perbankan.

Puncaknya adalah tahun 1933. Di mana angka pengangguran naik tajam hingga 25%.

Sampai akhirnya Presiden Franklin D. Roosevelt meluncurkan "New Deal", 47 program yang menyelamatkan AS. Presiden yang berkuasa sejak 1933 hingga 1945 itu melakukan reformasi di segala sekot, mulai dari industri, pertanian, keuangan, buruh, air, perumahan dan meningkatkan jangkauan pemerintah federal.

Kini angka terjangkit virus corona kini sudah mencapai 2 juta kasus, dengan yang menjalar total 210 negara dan wilayah di dunia. Angka kematian sebanyak 134 ribu dengan 515 kasus berhasil sembuh.

AS menjadi episentrum penularan terbaru dengan 644 ribu kasus. Eropa pun babak belur karena rata-rata memiliki kasus corona yang besar dengan angka kematian yang tinggi.



[Gambas:Video CNBC]





(sef/sef) Next Article The Great Depression Jilid 2

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular