
Internasional
Tanpa Lockdown Taiwan-Korsel Kendalikan Corona, Ini Kuncinya!
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
16 April 2020 08:29

Jakarta, CNBC Indonesia - Penguncian wilayah (lockdown) diambil sejumlah negara untuk menekan penyebaran wabah corona (COVID-19). Ada yang berhasil seperti kawasan Eropa, tapi ada juga yang menimbulkan kekacauan baru, seperti di Asia Selatan.
Namun, percaya atau tidak, ada beberapa negara yang berhasil mengendalikan corona (COVID-19) tanpa lockdown. Yakni Taiwan dan Korea Selatan.
Taiwan
Taiwan tidak melakukan lockdown besar-besaran seperti yang dilakukan negara lain. Menurut laporan Anadolu Agency, warga Taiwan masih diperbolehkan melakukan aktivitas seperti biasa, termasuk bersekolah dan berbisnis.
Tapi negara ini mampu menekan COVID-19. Berdasarkan Worldometer, Kamis (16/4/2020) hanya ada dua kasus baru, bahkan sempat nihil kasus sehari sebelumnya.
Menurut kelompok riset Oxford, Our World in Data, negara ini mencatatkan jumlah kasus terendah per juta orang dibandingkan negara manapun di dunia selama 50 hari terakhir.
Sebuah laporan yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association (JAMA) bulan lalu mengatakan pemerintah Taiwan telah menerapkan pembelajaran dari pengalamannya dengan wabah SARS yang merebak pada 2003 lalu.
"Taiwan adalah contoh bagaimana masyarakat dapat merespons dengan cepat terhadap krisis dan melindungi kepentingan warganya," tulis JAMA. Taiwan menerapkan tanggap darurat sejak awal. Negara itu menyaring, menguji, melacak kontak dan menjalankan karantina.
Berbeda dengan negara lain yang melakukan penguncian wilayah, tak ada lockdown di negara berpopulasi 23 juta orang itu. Masyarakat masih bisa beraktivitas seperti biasa.
Namun, pejabat dengan cepat mengenali krisis dan mengaktifkan struktur manajemen darurat. Pengakuan bahwa memang ada krisis di awal, pengarahan harian ke publik, pesan kesehatan yang sederhana ke masyarakat dengan tepat waktu, akurat dan transparan dilakukan.
Masyarakat pun disiplin melakukan anjuran wajib dari pemerintah. Memakai masker adalah wajib, disamping tindakan pencegahan COVID-19.
Negara ini pun melarang semua warga asing masuk ke negaranya, kecuali pemegang izin tinggal, diplomat dan buruh migran. Namun ketika datang, lagi-lagi, mereka wajib melakukan karantina selama 14 hari.
"Tak peduli siapa pun Anda, warga Taiwan atau warga asing di Taiwan, guna menghadapi virus corona, saat ini kita berada di kapal yang sama," ujar Presiden Taiwan Tsai Ing-wen di laman Facebook-nya seperti diberitakan Reuters.
Secara akumulatif ada 395 kasus corona Taiwan, di mana enam orang meninggal dan 137 sembuh.
Namun, percaya atau tidak, ada beberapa negara yang berhasil mengendalikan corona (COVID-19) tanpa lockdown. Yakni Taiwan dan Korea Selatan.
Taiwan tidak melakukan lockdown besar-besaran seperti yang dilakukan negara lain. Menurut laporan Anadolu Agency, warga Taiwan masih diperbolehkan melakukan aktivitas seperti biasa, termasuk bersekolah dan berbisnis.
Tapi negara ini mampu menekan COVID-19. Berdasarkan Worldometer, Kamis (16/4/2020) hanya ada dua kasus baru, bahkan sempat nihil kasus sehari sebelumnya.
Menurut kelompok riset Oxford, Our World in Data, negara ini mencatatkan jumlah kasus terendah per juta orang dibandingkan negara manapun di dunia selama 50 hari terakhir.
Sebuah laporan yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association (JAMA) bulan lalu mengatakan pemerintah Taiwan telah menerapkan pembelajaran dari pengalamannya dengan wabah SARS yang merebak pada 2003 lalu.
"Taiwan adalah contoh bagaimana masyarakat dapat merespons dengan cepat terhadap krisis dan melindungi kepentingan warganya," tulis JAMA. Taiwan menerapkan tanggap darurat sejak awal. Negara itu menyaring, menguji, melacak kontak dan menjalankan karantina.
Berbeda dengan negara lain yang melakukan penguncian wilayah, tak ada lockdown di negara berpopulasi 23 juta orang itu. Masyarakat masih bisa beraktivitas seperti biasa.
Namun, pejabat dengan cepat mengenali krisis dan mengaktifkan struktur manajemen darurat. Pengakuan bahwa memang ada krisis di awal, pengarahan harian ke publik, pesan kesehatan yang sederhana ke masyarakat dengan tepat waktu, akurat dan transparan dilakukan.
Masyarakat pun disiplin melakukan anjuran wajib dari pemerintah. Memakai masker adalah wajib, disamping tindakan pencegahan COVID-19.
Negara ini pun melarang semua warga asing masuk ke negaranya, kecuali pemegang izin tinggal, diplomat dan buruh migran. Namun ketika datang, lagi-lagi, mereka wajib melakukan karantina selama 14 hari.
"Tak peduli siapa pun Anda, warga Taiwan atau warga asing di Taiwan, guna menghadapi virus corona, saat ini kita berada di kapal yang sama," ujar Presiden Taiwan Tsai Ing-wen di laman Facebook-nya seperti diberitakan Reuters.
Secara akumulatif ada 395 kasus corona Taiwan, di mana enam orang meninggal dan 137 sembuh.
Next Page
Korea Selatan
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular