
Kang Emil Ungkap Jurus Darurat Lindungi Korban PHK, Apa Saja?
Exist in Exist, CNBC Indonesia
14 April 2020 14:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menyiapkan strategi untuk mengatasi masalah pemutusan hubungan kerja (PHK) di tengah pandemi Covid-19. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebutkan Pemprov Jabar sudah menyiapkan anggaran untuk jaring pengaman sosial yang akan diberikan kepada warga Jabar yang kena PHK.
"Langkah darurat yang kita lakukan kepada yang di-PHK, kita beri perlindungan selama 3-4 bulan, melalui Kartu Prakerja dan atau bantuan sosial dari provinsi," ujarnya kepada CNBC Indonesia dalam program Squawk Box, Selasa (14/4/2020).
Sementara itu, dalam rangka mencegah terjadinya PHK, pihaknya berkoordinasi dengan pemerintah pusat telah memberikan berbagai keringanan kepada industri, seperti keringanan pajak, keringanan cicilan, keringanan bayar listrik, dan lain-lain.
"Ada sekitar 5-6 keringanan yang diberikan kepada industri, sehingga diharapkan mereka masih bisa membiayai karayawan, atau membiayai karyawan setengahnya, atau juga diharapkan masih bisa membayar THR atau berapa persennya," jelasnya.
Selain menyelamatkan industri besar, Ridwan Kamil, juga membuka peluang bagi industri usaha kecil dan menengah (UKM) untuk menyediakan berbagai produk yang dibutuhkan masyarakat, seperti masker kain. Selanjutnya, pihaknya akan membeli produk itu untuk dipasarkan secara online.
"Masker kain ini kan sudah diumumkan oleh Presiden Jokowi wajib dipakai pada saat keluar rumah. Nah penduduk Jawa Barat kan ada 50 juta, 50 juta ini kalau memang ada urgensi harus keluar, berarti harus menggunakan minimal 50 juta masker tersebut," paparnya.
Kemudian, lanjut Ridwan Kamil, industri yang terpaksa menganggur juga diharapkan dapat memproduksi teknologi kesehatan, misalnya ventilator. Apalagi, saat ini Institut Teknologi Bandung (ITB) sudah menyiapkan prototype ventilator buatan lokal.
"Karena ventilator ini mahal sekali, kita impor harganya 500 sampai 700 juta rupiah, kita butuh puluhan sampai ratusan. Anggaran tidak memadai sebanyak itu, kalaupun uang ada barangnya tidak ada. Nah ITB bisa memproduksi dengan harga 10-12 juta rupiah per ventilator. Kita harapkan ini bisa diproduksi," ungkap Ridwan Kamil.
(miq/miq) Next Article Ridwan Kamil: Telkom University Jadi Tempat Isoman Corona
"Langkah darurat yang kita lakukan kepada yang di-PHK, kita beri perlindungan selama 3-4 bulan, melalui Kartu Prakerja dan atau bantuan sosial dari provinsi," ujarnya kepada CNBC Indonesia dalam program Squawk Box, Selasa (14/4/2020).
Sementara itu, dalam rangka mencegah terjadinya PHK, pihaknya berkoordinasi dengan pemerintah pusat telah memberikan berbagai keringanan kepada industri, seperti keringanan pajak, keringanan cicilan, keringanan bayar listrik, dan lain-lain.
Selain menyelamatkan industri besar, Ridwan Kamil, juga membuka peluang bagi industri usaha kecil dan menengah (UKM) untuk menyediakan berbagai produk yang dibutuhkan masyarakat, seperti masker kain. Selanjutnya, pihaknya akan membeli produk itu untuk dipasarkan secara online.
"Masker kain ini kan sudah diumumkan oleh Presiden Jokowi wajib dipakai pada saat keluar rumah. Nah penduduk Jawa Barat kan ada 50 juta, 50 juta ini kalau memang ada urgensi harus keluar, berarti harus menggunakan minimal 50 juta masker tersebut," paparnya.
Kemudian, lanjut Ridwan Kamil, industri yang terpaksa menganggur juga diharapkan dapat memproduksi teknologi kesehatan, misalnya ventilator. Apalagi, saat ini Institut Teknologi Bandung (ITB) sudah menyiapkan prototype ventilator buatan lokal.
"Karena ventilator ini mahal sekali, kita impor harganya 500 sampai 700 juta rupiah, kita butuh puluhan sampai ratusan. Anggaran tidak memadai sebanyak itu, kalaupun uang ada barangnya tidak ada. Nah ITB bisa memproduksi dengan harga 10-12 juta rupiah per ventilator. Kita harapkan ini bisa diproduksi," ungkap Ridwan Kamil.
(miq/miq) Next Article Ridwan Kamil: Telkom University Jadi Tempat Isoman Corona
Most Popular