Kilang Gas Pertamina Terbakar, PLTGU & Jargas Terdampak

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
09 April 2020 19:23
Pasokan gas ke pembangkit milik PLN dan jaringan gas rumah tangga PGN terdampak akibat terbakarnya kilang gas Pertamina
Foto: Pertamina EP/Dok Pertamina
Jakarta, CNBC Indonesia - Fasilitas pengolahan gas milik PT Pertamina (EP) di Cepu terbakar pagi tadi. PLN menyebut dampak dari terbakarnya fasilitas ini membuat pasokan gas untuk kebutuhan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Tambak Lorok berhenti.

Direktur Bisnis Regional Jawa Madura Bali PLN Haryanto WS  mengatakan PLN masih menunggu perkembangan dari PT Pertamina (Persero). Menurutnya saat inimasih ada cadangan Compressed Natural Gas (CNG) yang akan dipakai sampai Pertamina kembali siap.

"Secara sistem saat ini beban Jawa Bali turun akibat Covid-19, sehingga bila Tambak Lorok tidak beroperasi pun sistem tetap aman karena cadangan kita sangat aman," ungkapnya, Kamis, (09/04/2020).

Lebih lajut dirinya mengatakan, karena cadangan masih aman, CNG hanya akan dipakai apabila diperlukan, hingga Pertamina kembali siap. Dampak dari pandemi Covid-19 membuat beban puncak kelistrikan di Jawa Bali turun sebesar 11,2% menjadi 23.700 megawatt.



Menanggapi kondisi ini, PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk menyebut sumber pasokan gas untuk jaringan gas rumah tangga yang terdampak, PGN akan mengupayakan pasokan gas dari sumber lain, dengan moda CNG. Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama PGN melalui PT Gagas Energi Indonesia (GAGAS) akan melakukan beberapa hal.

"Mendatangkan pasokan CNG dari Jawa Timur untuk memenuhi kebutuhan rata-rata harian Pelanggan Gaskita di Semarang sebesar 1100 - 1300 m3 dan Pelanggan Jargas di Blora sebesar 280 - 300 m3 dan memastikan kehandalan pasokan gas di wilayah tersebut atau wilayah yang terdampak dari insiden CPP Gundih ini," terangnya.

Kemudian, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat penyaluran gas dengan moda
CNG akan berlangsung sampai dengan penyaluran gas dari CPP Gundih kembali normal. "PGN berupaya agar dampak dapat diminimalisir sehingga penyaluran gas
dapat dilakukan secara normal kembali," jelasnya.

Sebelumnya, Fasilitas pengolahan gas milik PT Pertamina (EP) di Cepu sempat terbakar pada pukul 09.40 pagi tadi. Api kini sudah dipadamkan dan sedang tahap
stabilisasi.

Asset 4 General Manager PT Pertamina EP Agus Amperianto memaparkan penyebab terjadinya kebakaran adalah keluarnya percikan api di fasilitas tersebut
akibat gangguan di area Thermal Oxidizer (TOX) di Central Processing Plant (CPP)
Gas Gundih.

Tim Penanganan Keadaan Darurat PT Pertamina EP Cepu Field , kata dia, langsung melakukan upaya stabilisasi seluruh fasilitas di CPP Gundih. Api di Fasilitas TOX sudah berhasil dikendalikan dan tidak ada korban jiwa atas kejadian ini.

"Saat ini operasi di CPP Gundih dan sumur gas sudah dilakukan shutdown untuk proses stabilisasi. Seluruh pekerja didalam area CPP Gundih sudah dievakuasi, Fire Truck 2 unit serta ambulance dan paramedic kami standby di lokasi," terangnya, Kamis, (09/04/2020).

[Gambas:Video CNBC]




(gus) Next Article Sempat Terbakar, Kilang Gas Pertamina Cepu Setop Operasi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular