Kemenkes Tegaskan APD tidak Hanya untuk Tenaga Medis
Yuni Astutik, CNBC Indonesia
09 April 2020 12:01
Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan yang juga Ketua Aliansi Telemedis Indonesia dr. Bambang Wibowo mengingatkan kepada masyarakat perihal pentingnya menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) selama pandemi Covid-19.
"Pada masa pandemi ini APD tak hanya digunakan dan diperlukan dokter, perawat dan tenaga medis tapi juga pasien dan masyarakat," ujarnya dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (9/4/2020).
Menurut Bambang, penggunaan APD yang tepat guna bisa menghalau bakteri. Sebab APD ini sebagai penghalang dan mempunyai potensi memblokir penularan dan kontaminan darah, cairan tubuh hingga sekresi pernapasan. Namun, penggunaan APD yang tepat guna juga harus disertai praktik pengendalian infeksi lainnya oleh tenaga kesehatan, dokter dan perawat.
"Misalnya cuci tangan yang benar, etika batuk dan bersin serta pembuangan APD dengan tepat," imbuhnya.
APD ini terdiri dari berbagai macam jenis, mulai dari masker yang jenisnya juga berbeda seperti masker bedah, masker kain hingga Masker N95. Selanjutnya adalah pelindung kepala, apron hingga sepatu pelindung.
"Perlu diketahui, masker itu ada yang kain, N95 dan bedah. Masker kain tidak untuk petugas kesehatan, tapi untuk masyarakat ini bisa digunakan. lebih baik menggunakan daripada tidak sama sekali. Masker N95 mampu menyaring hampir 95% partikel kecil," terangnya.
Selanjutnya dia mengatakan WHO merekomendasikan tenaga kesehatan menggunakan masker bedah. Tapi, pada tindakan tertentu merekomendasikan untuk menggunakan masker N95.
(miq/miq) Next Article Cegah Tangkal, Strategi Kemenkes Antisipasi Penyebaran Corona
"Pada masa pandemi ini APD tak hanya digunakan dan diperlukan dokter, perawat dan tenaga medis tapi juga pasien dan masyarakat," ujarnya dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (9/4/2020).
Menurut Bambang, penggunaan APD yang tepat guna bisa menghalau bakteri. Sebab APD ini sebagai penghalang dan mempunyai potensi memblokir penularan dan kontaminan darah, cairan tubuh hingga sekresi pernapasan. Namun, penggunaan APD yang tepat guna juga harus disertai praktik pengendalian infeksi lainnya oleh tenaga kesehatan, dokter dan perawat.
APD ini terdiri dari berbagai macam jenis, mulai dari masker yang jenisnya juga berbeda seperti masker bedah, masker kain hingga Masker N95. Selanjutnya adalah pelindung kepala, apron hingga sepatu pelindung.
"Perlu diketahui, masker itu ada yang kain, N95 dan bedah. Masker kain tidak untuk petugas kesehatan, tapi untuk masyarakat ini bisa digunakan. lebih baik menggunakan daripada tidak sama sekali. Masker N95 mampu menyaring hampir 95% partikel kecil," terangnya.
Selanjutnya dia mengatakan WHO merekomendasikan tenaga kesehatan menggunakan masker bedah. Tapi, pada tindakan tertentu merekomendasikan untuk menggunakan masker N95.
(miq/miq) Next Article Cegah Tangkal, Strategi Kemenkes Antisipasi Penyebaran Corona
Most Popular