Internasional

Putin: Ada 300 Sukarelawan, Rusia Siap Uji Coba Vaksin Corona

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
08 April 2020 12:13
Rusia siap uji vaksin corona Juni.
Foto: Sputnik/Alexei Druzhinin/Kremlin
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia, Vladimir Vladimirovich Putin pada Selasa (8/4/2020) mengatakan bahwa salah satu laboratoriumnya siap untuk memulai uji coba vaksin eksperimental virusĀ corona (COVID-19) kepada manusia pada Juni mendatang.

Kepala Pusat Virologi dan Bioteknologi Vector, Rinat Maksyutov mengatakan laboratoriumnya mengusulkan uji klinis fase pertama dari tiga jenis vaksin pada 180 sukarelawan, mulai 29 Juni 2020.

Dalam pertemuan secara virtual bersama Putin dan para kepala pusat penelitian terkemuka, Maksyutov memaparkan perkembangan misi tersebut.

"Kelompok-kelompok sukarelawan telah dibentuk," kata Maksyutov dikutip dari AFP, menambahkan bahwa banyak orang ingin mengambil bagian dalam percobaan tersebut.

"Kami telah menerima lebih dari 300 pendaftaran."


Para ilmuwan di kompleks laboratorium rahasia yang berlokasi di daerah Koltsovo, di luar kota Siberia Novosibirsk, telah mengembangkan beberapa prototipe vaksin COVID-19.

Sebelum melakukan uji coba kepada masyarakat, tes vaksin akan mulai dilakukan pada tikus, kelinci dan hewan lain pada 30 April mendatang. Ini untuk menentukan jenis vaksin mana yang paling menjanjikan.

Nantinya, laboratorium Vector juga merencanakan studi pra-klinis pada 22 Juni sebelum meluncurkan pengujian pada manusia. Maksyutov menambahkan jika percobaan manusia pertama dapat dimulai pada bulan Mei dengan izin kementerian kesehatan.

Selain vaksin COVID-19, laboratorium Vektor juga memiliki teknologi platform vaksin yang sudah diuji pada manusia untuk infeksi virus dan penyakit lainnya. Kompleks laboratorium Vector melakukan penelitian senjata biologis rahasia di era Soviet dan menimbun virus, mulai dari Ebola hingga cacar.

Menurut data Worldometers, Rusia kini melaporkan adanya 7.497 kasus terinfeksi, dengan 58 kasus kematian, dan 494 kasus berhasil sembuh. Namun angka terinfeksi diyakini jauh lebih tinggi dari angka terkini.

[Gambas:Video CNBC]





(sef/sef) Next Article Tahun Baru, Kasus Covid-19 di Australia Cetak Rekor Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular