
Harga Minyak Anjlok, Bagaimana Nasib Blok Raksasa RI?
Anisatul Umah, CNBC Indonesia
07 April 2020 17:49

Jakarta, CNBC Indonesia - Dampak dari pandemi corona (Covid-19) membuat harga rata-rata minyak mentah Indonesia (ICP) anjlok. Meski anjlok, namun kondisi ini belum membuat operasi dan produksi dari Blok Cepu terdampak.
Hal tersebut disampaikan Vice President Public and Government Affairs, ExxonMobil Indonesia Azi N. Alam. "Hingga saat ini, tidak ada dampak terhadap operasi dan produksi dari Blok Cepu," ungkapnya saat dihubungi, Selasa, (07/04/2020).
Lebih lajut dirinya mengatakan demi meminimalisir penyebaran Covid-19, pihaknya memberikan informasi terkini dan panduan kepada para pekerja, memeriksa temperatur pekerja dan pengunjung, serta pembatasan rencana perjalanan bisnis.
"Lain daripada itu, kami tengah melakukan uji coba kebijakan Work From Home (WFH). Fokus kami saat ini adalah keselamatan dan kesehatan dari para pekerja serta turut menjalankan peran kami dalam membantu mengurangi penyebaran virus corona di masyarakat," imbuhnya.
Seperti diketahui ICP bulan Maret terjun bebas 39,5% menjadi US$ 34,23 per barel. Atau anjlok US$ 22,38 per barel dibandingkan bulan sebelumnya US$ 56,61 per barel. Penurunan besar-besaran juga dialami ICP SLC sebesar US$ 21,40 per barel dari US$ 57,18 per barel pada Februari 2020 menjadi US$ 35,78 per barel pada Maret 2020.
Terkait hal ini, Tim harga minyak Indonesia mengungkapkan penyebab utama dari anjloknya ICP karena pandemi corona (Covid-19). Penyebarannya yang semakin meluas mengakibatkan pemberlakuan lockdown di sebagian besar negara konsumen minyak mentah.
"Selain itu, travel restriction di mayoritas negara di dunia sehingga mengakibatkan penurunan drastis permintaan minyak mentah secara global," jelas Tim Harga dalam keterangan resminya, Kamis, (02/04/2020).
(gus) Next Article Masa Jaya Usai, Produksi Minyak Blok Cepu Anjlok!
Hal tersebut disampaikan Vice President Public and Government Affairs, ExxonMobil Indonesia Azi N. Alam. "Hingga saat ini, tidak ada dampak terhadap operasi dan produksi dari Blok Cepu," ungkapnya saat dihubungi, Selasa, (07/04/2020).
Lebih lajut dirinya mengatakan demi meminimalisir penyebaran Covid-19, pihaknya memberikan informasi terkini dan panduan kepada para pekerja, memeriksa temperatur pekerja dan pengunjung, serta pembatasan rencana perjalanan bisnis.
Seperti diketahui ICP bulan Maret terjun bebas 39,5% menjadi US$ 34,23 per barel. Atau anjlok US$ 22,38 per barel dibandingkan bulan sebelumnya US$ 56,61 per barel. Penurunan besar-besaran juga dialami ICP SLC sebesar US$ 21,40 per barel dari US$ 57,18 per barel pada Februari 2020 menjadi US$ 35,78 per barel pada Maret 2020.
Terkait hal ini, Tim harga minyak Indonesia mengungkapkan penyebab utama dari anjloknya ICP karena pandemi corona (Covid-19). Penyebarannya yang semakin meluas mengakibatkan pemberlakuan lockdown di sebagian besar negara konsumen minyak mentah.
"Selain itu, travel restriction di mayoritas negara di dunia sehingga mengakibatkan penurunan drastis permintaan minyak mentah secara global," jelas Tim Harga dalam keterangan resminya, Kamis, (02/04/2020).
(gus) Next Article Masa Jaya Usai, Produksi Minyak Blok Cepu Anjlok!
Most Popular