
Internasional
PM Johnson Masuk ICU, Siapa Pimpin Pemerintahan Inggris?
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
07 April 2020 08:48

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dilarikan ke unit perawatan intensif (ICU) setelah gejala corona (COVID-19) memburuk. Ia sebelumnya telah terinfeksi corona sejak 27 Maret lalu.
"Kondisinya telah memburuk dan atas saran tim medisnya, ia telah dipindahkan ke Unit Perawatan Intensif di rumah sakit" tulis AFP mengutip Downing Street, kantor pemerintahan PM Inggris, Senin (6/4/2020).
Lalu bagaimana dengan pemerintahan Inggris?
Ketika Johnson pertama kali dinyatakan positif terinfeksi COVID-19, Downing Street langsung menyatakan bahwa Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab akan mewakili jika PM tidak mampu.
Raab adalah salah satu tokoh menonjol terutama dalam pembahasan Brexit, ketika Inggris keluar dari Uni Eropa.
Diantara menteri Inggris lain, Raab adalah menteri senior. Pria berusia 46 tahun yang menyandang sarjana hukum dari Universitas Oxford dan Cambridge itu, kini merupakan wakil de facto Johnson.
"Bisnis pemerintah akan berlanjut," kata Raab dikutip AFP seusai pengumuman kondisi terkini Johnson.
"Fokus pemerintah akan terus memastikan bahwa rencana perdana menteri untuk memastikan bahwa kita dapat mengalahkan virus corona ... akan semakin terus dilakukan," tambahnya.
Inggris mencatat lebih dari 50 ribu kasus positif, di mana ada 5 ribu lebih kematian dan baru 135 orang sembuh. Inggris telah mengumumkan penguncian wilayah (lockdown) akhir Maret lalu, untuk membendung COVID-19.
(sef/sef)
"Kondisinya telah memburuk dan atas saran tim medisnya, ia telah dipindahkan ke Unit Perawatan Intensif di rumah sakit" tulis AFP mengutip Downing Street, kantor pemerintahan PM Inggris, Senin (6/4/2020).
Lalu bagaimana dengan pemerintahan Inggris?
![]() |
Diantara menteri Inggris lain, Raab adalah menteri senior. Pria berusia 46 tahun yang menyandang sarjana hukum dari Universitas Oxford dan Cambridge itu, kini merupakan wakil de facto Johnson.
"Bisnis pemerintah akan berlanjut," kata Raab dikutip AFP seusai pengumuman kondisi terkini Johnson.
"Fokus pemerintah akan terus memastikan bahwa rencana perdana menteri untuk memastikan bahwa kita dapat mengalahkan virus corona ... akan semakin terus dilakukan," tambahnya.
Inggris mencatat lebih dari 50 ribu kasus positif, di mana ada 5 ribu lebih kematian dan baru 135 orang sembuh. Inggris telah mengumumkan penguncian wilayah (lockdown) akhir Maret lalu, untuk membendung COVID-19.
(sef/sef)
Most Popular