Covid-19 Kian Mengganas, RI Kaji Pembatasan Mobilitas Manusia

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
06 April 2020 16:56
Simak penjelasan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto di Graha BNPB, Jakarta, Senin (6/4/2020).
Foto: Suasana RSPI Sulianti Saroso (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah segera melakukan kajian epidemiologi demi membatasi mobilitas manusia sebagai pembawa virus corona. Kajian ini dilakukan melihat kasus positif Covid-19 berkembang secara cepat, begitu juga dengan jumlah kematian akibat penyakit tersebut.

"Penambahan jumlah kasus meningkat, jumlah kematian dan penambahan kasus juga sangat cepat ke daerah sekitarnya. Kami akan melakukan kajian epidemiologi untuk membatasi mobilitas manusia sebagai pembawa penyakit ini," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto di Graha BNPB, Jakarta, Senin (6/4/2020).

Sebagai gambaran, epidemiologi merupakan ilmu tentang penyebaran penyakit menular pada manusia dan faktor yang dapat memengaruhi penyebaran itu.

Yuri, sapaan akrab Achmad Yurianto, juga mengingatkan masyarakat untuk tidak bepergian, terutama pulang ke kampung halaman karena akan meningkatkan risiko penularan. Apalagi tidak diketahui secara pasti jika ada orang lain dalam perjalan orang tanpa gejala (OTG) atau bukan, sehingga tetap bisa menularkan Covid-19.

Selain kajian tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga merilis Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020 yang merupakan aturan turunan dari Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam Rangka Percepatan Penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).



"Aturan ini juga merupakan tindak lanjut untuk menjaga jarak secara fisik, agar penyakit dari orang yang sakit bisa dihentikan," katanya.

Hingga Senin (6/4/2020) pukul 12.00 WIB, ada penambahan 218 kasus konfirmasi positif. Dengan begitu, total pasien positif menjadi 2.491 kasus.

Sementara untuk yang sembuh, menurut dia, ada 28 orang. Sehingga total yang sembuh menjadi 192 orang. Kemudian masih ada pertambahan kasus yang meninggal 11 sehingga total menjadi 209 orang.

"Gambaran yang riil dari data hari ini masih menunjukkan terjadinya penularan di luar," ujar Yuri.

[Gambas:Video CNBC]




(miq/miq) Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular