
Laporan Anies ke Wapres: Minta Terawan Tetapkan PSBB Jakarta!
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
03 April 2020 10:44

Selanjutnya, Anies Baswedan mengaku tengah berkoordinasi dengan Kementerian Sosial (Kemensos) terkait bantuan kepada warga miskin. Bantuan ini diberikan sebagai dampak dari penyebaran virus corona (Covid-19). Anies bilang, total anggaran yang disiapkan sebesar Rp 4,5 triliun.
"Pembicaraan terakhir dengan Menteri Sosial, tim DKI dan Kemensos sepakat memberikan dukungan di angka Rp 1 juta per keluarga, nanti diberikannya per keluarga, untuk digunakan bersama," ungkapnya.
Anies bilang, target penerima bantuan ini sekitar 2,6 juta orang. Pada penjelasan lebih lanjut ini, angka bantuan yang disebutkan Anies kepada Ma'ruf Amin ternyata berubah.
"Jadi nilai tepatnya, jumlah orangnya targetnya 2,6 juta. Bantuan sosialnya sebesar Rp 880 ribu, diberikan 2 bulan, April dan Mei, sehingga nilai totalnya adalah 4,576 triliun," urainya.
Anies juga melaporkan bahwa secara jumlah, Pemprov DKI sudah bersepakat dengan pemerintah pusat. Hal ini juga sudah dikoordinasikan di bawah Kemenko Kemaritiman dan Investasi.
"Tetapi yang belum selesai adalah data tentang siapanya. Jadi angkanya sudah disepakati, besarannya juga sudah tapi datanya yang masih dalam proses. [...] Kita janji ke bapak presiden, 10 hari untuk dapat data yang bisa digunakan untuk eksekusi," tandasnya.
Ia juga menyebut 3,7 juta warganya butuh bantuan sosial akibat dampak virus corona (Covid-19). Angka itu dilaporkan kepada Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin dalam sesi konferensi video.
"Kita mengharapkan agar program bantuan yang tadi dibahas bersama dalam Ratas bisa segera dieksekusi. Dalam catatan kita pak Wapres, ada 3,7 juta orang yang dalam posisi miskin dan rentan miskin," kata Anies.
Ia menegaskan, mereka terdampak cukup serius dan perlu ada dukungan untuk bisa membiayai kehidupannya di Jakarta. Kendati begitu, Anies mengaku perlu waktu khusus untuk memastikan identifikasi terhadap kelompok rentan miskin.
Pasalnya, kelompok ini berbeda dengan masyarakat yang dikategorikan miskin. Anies menyebut, khusus untuk masyarakat miskin di DKI Jakarta, jumlahnya ada 1,1 juta.
"Masyarakat miskin di Jakarta jumlahnya 1,1 juta, mereka udah teridentifikasi by name by address, tapi kelompok rentan miskin ini adalah kelompok yang selama ini tidak dapat bantuan langsung," urainya.
Dia memberi contoh, kelompok yang rentan miskin di antaranya pedagang bakso, driver ojek online, dan sejumlah pekerja informal lain. Anies bilang, mereka selama ini punya pendapatan, tapi begitu ekonomi mengalami kontraksi mereka akan kehilangan pendapatan.
"Tantangan utama kita sekarang ini, kelompok rentan miskin ini tidak semuanya berstatus KTP Jakarta. Kedua, karena selama ini tidak menerima bantuan dari pemerintah maka dia tidak tercatat dalam kementerian mana pun sebagai penerima bantuan dan tidak tercatat di pemprov sebagai penerima bantuan," imbuhnya.
(miq/miq)
"Pembicaraan terakhir dengan Menteri Sosial, tim DKI dan Kemensos sepakat memberikan dukungan di angka Rp 1 juta per keluarga, nanti diberikannya per keluarga, untuk digunakan bersama," ungkapnya.
Anies bilang, target penerima bantuan ini sekitar 2,6 juta orang. Pada penjelasan lebih lanjut ini, angka bantuan yang disebutkan Anies kepada Ma'ruf Amin ternyata berubah.
Anies juga melaporkan bahwa secara jumlah, Pemprov DKI sudah bersepakat dengan pemerintah pusat. Hal ini juga sudah dikoordinasikan di bawah Kemenko Kemaritiman dan Investasi.
"Tetapi yang belum selesai adalah data tentang siapanya. Jadi angkanya sudah disepakati, besarannya juga sudah tapi datanya yang masih dalam proses. [...] Kita janji ke bapak presiden, 10 hari untuk dapat data yang bisa digunakan untuk eksekusi," tandasnya.
Ia juga menyebut 3,7 juta warganya butuh bantuan sosial akibat dampak virus corona (Covid-19). Angka itu dilaporkan kepada Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin dalam sesi konferensi video.
"Kita mengharapkan agar program bantuan yang tadi dibahas bersama dalam Ratas bisa segera dieksekusi. Dalam catatan kita pak Wapres, ada 3,7 juta orang yang dalam posisi miskin dan rentan miskin," kata Anies.
Ia menegaskan, mereka terdampak cukup serius dan perlu ada dukungan untuk bisa membiayai kehidupannya di Jakarta. Kendati begitu, Anies mengaku perlu waktu khusus untuk memastikan identifikasi terhadap kelompok rentan miskin.
Pasalnya, kelompok ini berbeda dengan masyarakat yang dikategorikan miskin. Anies menyebut, khusus untuk masyarakat miskin di DKI Jakarta, jumlahnya ada 1,1 juta.
"Masyarakat miskin di Jakarta jumlahnya 1,1 juta, mereka udah teridentifikasi by name by address, tapi kelompok rentan miskin ini adalah kelompok yang selama ini tidak dapat bantuan langsung," urainya.
Dia memberi contoh, kelompok yang rentan miskin di antaranya pedagang bakso, driver ojek online, dan sejumlah pekerja informal lain. Anies bilang, mereka selama ini punya pendapatan, tapi begitu ekonomi mengalami kontraksi mereka akan kehilangan pendapatan.
"Tantangan utama kita sekarang ini, kelompok rentan miskin ini tidak semuanya berstatus KTP Jakarta. Kedua, karena selama ini tidak menerima bantuan dari pemerintah maka dia tidak tercatat dalam kementerian mana pun sebagai penerima bantuan dan tidak tercatat di pemprov sebagai penerima bantuan," imbuhnya.
(miq/miq)
Pages
Most Popular