Terdampak Covid-19, Boeing Tawarkan Pensiun Dini ke Pekerja
Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
02 April 2020 20:11
Chicago, CNBC Indonesia - CEO Boeing Dave Calhoun mengirimkan surat kepada karyawan terkait kondisi terkini perseroan. Seperti dikutip dari laman resmi Boeing, Kamis (2/4/2020), Calhoun menawarkan rencana pensiun dini untuk para pekerja.
Mengawali suratnya, Calhoun mengungkapkan perseroan fokus melindungi kesehatan dan keselamatan segenap personel Boeing. Tidak terkecuali anggota keluarga mereka dari terjangan pandemi Covid-19.
Di saat yang sama, Calhoun menyebut perusahaan juga melakukan segalanya demi melindungi masa depan bisnis Boeing. Langkah-langkahnya adalah memberikan pelayanan terbaik kepada para pelanggan.
"Yang terpenting kami melakukan segala yang mungkin dilakukan demi menjaga tim ini tetap utuh," ujarnya.
Namun yang pasti, menurut Calhoun, pandemi Covid-19 membuat industri dirgantara membutuhkan waktu untuk pulih dari krisis. Oleh karena itu, Ia menyebut Boeing harus menyeimbangkan supply and demand industri tersebut demi melalui proses pemulihan untuk tahun-tahun mendatang.
"Sangat penting kita mulai menyesuaikan diri dengan realitas sekarang," ujar Calhoun.
Ia lalu masuk ke inti persoalan, yaitu menawarkan skema pensiun dini kepada karyawan. Langkah itu untuk mengurangi beban perusahaan. Calhoun menyebut syarat dan detail lainnya dari program itu akan disampaikan dalam tiga hingga empat pekan ke depan.
"Saya berjanji akan sangat transparan. Kita berada di area yang belum terpetakan. Kami mengambil tindakan, termasuk menawarkan paket pensiun dini ini berdasarkan apa yang kita ketahui hari ini. Saya tidak dapat memprediksi dengan pasti apa yang akan terjadi beberapa bulan ke depan, tetapi saya berkomitmen untuk jujur tentang apa yang terjadi. Kami juga akan berusaha melakukan segalanya demi melindungi karyawan dan bisnis perseroan selama krisis ini," kata Calhoun.
(miq) Next Article Walah, Boeing Catat Kerugian Rp 1,8 T di Kuartal III-2021
Mengawali suratnya, Calhoun mengungkapkan perseroan fokus melindungi kesehatan dan keselamatan segenap personel Boeing. Tidak terkecuali anggota keluarga mereka dari terjangan pandemi Covid-19.
Di saat yang sama, Calhoun menyebut perusahaan juga melakukan segalanya demi melindungi masa depan bisnis Boeing. Langkah-langkahnya adalah memberikan pelayanan terbaik kepada para pelanggan.
Namun yang pasti, menurut Calhoun, pandemi Covid-19 membuat industri dirgantara membutuhkan waktu untuk pulih dari krisis. Oleh karena itu, Ia menyebut Boeing harus menyeimbangkan supply and demand industri tersebut demi melalui proses pemulihan untuk tahun-tahun mendatang.
"Sangat penting kita mulai menyesuaikan diri dengan realitas sekarang," ujar Calhoun.
Ia lalu masuk ke inti persoalan, yaitu menawarkan skema pensiun dini kepada karyawan. Langkah itu untuk mengurangi beban perusahaan. Calhoun menyebut syarat dan detail lainnya dari program itu akan disampaikan dalam tiga hingga empat pekan ke depan.
"Saya berjanji akan sangat transparan. Kita berada di area yang belum terpetakan. Kami mengambil tindakan, termasuk menawarkan paket pensiun dini ini berdasarkan apa yang kita ketahui hari ini. Saya tidak dapat memprediksi dengan pasti apa yang akan terjadi beberapa bulan ke depan, tetapi saya berkomitmen untuk jujur tentang apa yang terjadi. Kami juga akan berusaha melakukan segalanya demi melindungi karyawan dan bisnis perseroan selama krisis ini," kata Calhoun.
(miq) Next Article Walah, Boeing Catat Kerugian Rp 1,8 T di Kuartal III-2021
Most Popular