
Isuzu Kurangi Kegiatan Produksi Mobil
Sandi Ferry, CNBC Indonesia
02 April 2020 16:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri otomotif menjadi salah satu yang terpukul sebagai imbas dari pandemi virus corona (Covid-19). Setelah Honda Prospect Motor memutuskan libur produksi selama dua pekan mulai pertengahan bulan mendatang, kini Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) mengambil langkah pengurangan produksi.
"Jadwal produksi kami sesuaikan, baik dari segi jumlah unit produksi dan waktu produksinya. Pada saat ini kami mengikuti instruksi pemerintah untuk mengurangi kegiatan, sehingga produksi sudah selesai, kegiatan pabrik lebih ke proses maintenance, yang tidak memerlukan banyak karyawan," kata Kepala divisi Marketing Communication PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), Attias Asril, dalam keterangan resmi kepada CNBC Indonesia, Kamis (2/4/2020).
Pengurangan produksi tidak lepas dari menurunnya permintaan. Diperkirakan pada Maret 2020 sudah mulai jatuh, dan diikuti oleh beberapa bulan ke depan. Sebelum corona melanda, Attias menyebut permintaan masih tergolong baik.
"Penjualan di Januari dan Februari masih normal, efeknya mulai terasa di Maret. Yang perlu diantisipasi adalah penjualan setelah Maret," paparnya.
"Penurunan pasti ada, tapi kami rasa tidak sampai tidak ada sama sekali. Karena bisnis logistik di saat ini pasti tetap berjalan walaupun tidak 100%, distribusi barang pangan dan kebutuhan dasar masyarakat," lanjut Attias.
Penurunan permintaan mobil juga sudah diprediksi oleh Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohannes Nangoi. Ia mengungkapkan, masyarakat kini sudah mengalihkan pos belanjanya ke barang primer seperti kebutuhan bahan pokok.
"Begini, mobil itu barang yang boleh dikata cukup mahal dan masih termasuk mewah di Indonesia. Otomatis kondisi begini, anak-anak sekolah saja dari rumah, pegawai kerja dari rumah, sebagian toko juga tutup. Pasti akan pengaruhi juga kebiasaan orang buat belanja, termasuk beli mobil. Jadi mungkin jarang sekali orang yang beli mobil. Tadinya, ah orang mau beli mobil, jadi nggak beli mobil," kata mantan Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) itu.
(wed/wed) Next Article Ekspor Mobil Sudah Kena Dampak Corona
"Jadwal produksi kami sesuaikan, baik dari segi jumlah unit produksi dan waktu produksinya. Pada saat ini kami mengikuti instruksi pemerintah untuk mengurangi kegiatan, sehingga produksi sudah selesai, kegiatan pabrik lebih ke proses maintenance, yang tidak memerlukan banyak karyawan," kata Kepala divisi Marketing Communication PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), Attias Asril, dalam keterangan resmi kepada CNBC Indonesia, Kamis (2/4/2020).
Pengurangan produksi tidak lepas dari menurunnya permintaan. Diperkirakan pada Maret 2020 sudah mulai jatuh, dan diikuti oleh beberapa bulan ke depan. Sebelum corona melanda, Attias menyebut permintaan masih tergolong baik.
"Penurunan pasti ada, tapi kami rasa tidak sampai tidak ada sama sekali. Karena bisnis logistik di saat ini pasti tetap berjalan walaupun tidak 100%, distribusi barang pangan dan kebutuhan dasar masyarakat," lanjut Attias.
Penurunan permintaan mobil juga sudah diprediksi oleh Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohannes Nangoi. Ia mengungkapkan, masyarakat kini sudah mengalihkan pos belanjanya ke barang primer seperti kebutuhan bahan pokok.
"Begini, mobil itu barang yang boleh dikata cukup mahal dan masih termasuk mewah di Indonesia. Otomatis kondisi begini, anak-anak sekolah saja dari rumah, pegawai kerja dari rumah, sebagian toko juga tutup. Pasti akan pengaruhi juga kebiasaan orang buat belanja, termasuk beli mobil. Jadi mungkin jarang sekali orang yang beli mobil. Tadinya, ah orang mau beli mobil, jadi nggak beli mobil," kata mantan Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) itu.
(wed/wed) Next Article Ekspor Mobil Sudah Kena Dampak Corona
Most Popular