
Anies Lapor ke Wapres: 3,7 Juta Warga di DKI Terancam Miskin!
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
02 April 2020 16:06

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut 3,7 juta warga di DKI Jakarta butuh bantuan sosial akibat dampak virus corona (Covid-19). Angka itu dilaporkan kepada Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin dalam sesi konferensi video.
"Kita mengharapkan agar program bantuan yang tadi dibahas bersama dalam ratas bisa segera dieksekusi. Dalam catatan kita pak Wapres, ada 3,7 juta orang yang dalam posisi miskin dan rentan miskin," kata Anies kepada Ma'ruf Amin di Jakarta, Kamis (2/4/2020).
Ia menegaskan, mereka terdampak cukup serius dan perlu ada dukungan untuk bisa membiayai kehidupannya di Jakarta. Kendati begitu, Anies mengaku perlu waktu khusus untuk memastikan identifikasi terhadap kelompok rentan miskin.
Pasalnya, kelompok ini berbeda dengan masyarakat yang dikategorikan miskin. Anies menyebut, khusus untuk masyarakat miskin di DKI Jakarta, jumlahnya ada 1,1 juta jiwa.
"Mereka udah teridentifikasi by name by address, tapi kelompok rentan miskin ini adalah kelompok yang selama ini tidak dapat bantuan langsung," urainya.
Dia memberi contoh, kelompok yang rentan miskin di antaranya pedagang bakso, driver ojek online, dan sejumlah pekerja informal lain. Anies bilang, mereka selama ini punya pendapatan. Tapi begitu ekonomi mengalami kontraksi mereka akan kehilangan pendapatan.
"Tantangan utama kita sekarang ini, kelompok rentan miskin ini tidak semuanya berstatus KTP Jakarta. Kedua, karena selama ini tidak menerima bantuan dari pemerintah maka dia tidak tercatat dalam kementerian mana pun sebagai penerima bantuan dan tidak tercatat di pemprov sebagai penerima bantuan," imbuhnya.
Hari ini, Anies melaporkan hingga Kamis (2/4/2020), terdapat 885 kasus konfirmasi positif Covid-19 di Jakarta. Kemudian saat ini ada 561 pasien yang masih dalam perawatan dan ada 181 orang yang melakukan isolasi secara mandiri.
Lebih lanjut, Anies mengatakan ada berita baik berupa 53 orang dinyatakan sembuh. Sementara berita buruknya 90 orang dinyatakan meninggal.
"Jadi kira-kira 885 positif, 90 meninggal. Artinya case fatality rate-nya sekitar 10%, pak. 10% itu adalah lebih dari dua kali lipat dibandingkan angka rata-rata global. Angka global 4,4%, Jakarta 10%, Ini sangat mengkhawatirkan," kata Anies.
(miq/miq) Next Article MK Hapus Ambang Batas Syarat Nyapres, Anies Beri Respons Tak Terduga
"Kita mengharapkan agar program bantuan yang tadi dibahas bersama dalam ratas bisa segera dieksekusi. Dalam catatan kita pak Wapres, ada 3,7 juta orang yang dalam posisi miskin dan rentan miskin," kata Anies kepada Ma'ruf Amin di Jakarta, Kamis (2/4/2020).
Ia menegaskan, mereka terdampak cukup serius dan perlu ada dukungan untuk bisa membiayai kehidupannya di Jakarta. Kendati begitu, Anies mengaku perlu waktu khusus untuk memastikan identifikasi terhadap kelompok rentan miskin.
"Mereka udah teridentifikasi by name by address, tapi kelompok rentan miskin ini adalah kelompok yang selama ini tidak dapat bantuan langsung," urainya.
Dia memberi contoh, kelompok yang rentan miskin di antaranya pedagang bakso, driver ojek online, dan sejumlah pekerja informal lain. Anies bilang, mereka selama ini punya pendapatan. Tapi begitu ekonomi mengalami kontraksi mereka akan kehilangan pendapatan.
"Tantangan utama kita sekarang ini, kelompok rentan miskin ini tidak semuanya berstatus KTP Jakarta. Kedua, karena selama ini tidak menerima bantuan dari pemerintah maka dia tidak tercatat dalam kementerian mana pun sebagai penerima bantuan dan tidak tercatat di pemprov sebagai penerima bantuan," imbuhnya.
Hari ini, Anies melaporkan hingga Kamis (2/4/2020), terdapat 885 kasus konfirmasi positif Covid-19 di Jakarta. Kemudian saat ini ada 561 pasien yang masih dalam perawatan dan ada 181 orang yang melakukan isolasi secara mandiri.
Lebih lanjut, Anies mengatakan ada berita baik berupa 53 orang dinyatakan sembuh. Sementara berita buruknya 90 orang dinyatakan meninggal.
"Jadi kira-kira 885 positif, 90 meninggal. Artinya case fatality rate-nya sekitar 10%, pak. 10% itu adalah lebih dari dua kali lipat dibandingkan angka rata-rata global. Angka global 4,4%, Jakarta 10%, Ini sangat mengkhawatirkan," kata Anies.
(miq/miq) Next Article MK Hapus Ambang Batas Syarat Nyapres, Anies Beri Respons Tak Terduga
Most Popular