Internasional

Johnson & Johnson Bakal Uji Vaksin Corona ke Manusia

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
31 March 2020 20:18
Johnson & Johnson berencana untuk memulai uji klinis vaksin virus corona (COVID-19) ke manusia pada bulan September.
Foto: Gedung Perusahaan Johnson & Johnson di Irvine, California pada 24 Januari 2017. ( REUTERS/Mike Blake)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan farmasi raksasa Johnson & Johnson berencana untuk memulai uji klinis vaksin virus corona (COVID-19) ke manusia pada bulan September. Di mana penggunaan secara massal untuk keperluan medis kemungkinan akan dimulai pada awal tahun depan, perusahaan mengumumkan, Senin (30/3/2020).

Johnson & Johnson mengatakan telah mulai membuat vaksin sejak Januari. Perusahaan membentuk kemitraan ventura dengan Biomedical Advance Research and Development Authority (BARDA), sebuah divisi dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika serikat (AS).



Johnson & Johnson dan BARDA sepakat menggelontorkan US$ 1 miliar untuk mendanai penelitian vaksin, pengembangan dan pengujian klinis, kata perusahaan asal AS itu.

"Dunia sedang menghadapi krisis kesehatan masyarakat yang mendesak dan kami berkomitmen untuk melakukan bagian kami untuk membuat vaksin COVID-19 tersedia dan terjangkau secara global secepat mungkin," kata Ketua dan CEO Johnson & Johnson Alex Gorsky dalam rilis berita, sebagaimana dilaporkan CNN International.

Johnson & Johnson juga akan memperluas kapasitas produksi globalnya sehingga dapat dengan cepat memproduksi vaksin jika disetujui, tambah perusahaan.



Pernyataan ini disampaikan perusahaan di tengah meningkatnya kasus infeksi COVID-19 secara global. Di mana per Selasa sudah ada 802.748 kasus dengan 39.019 kematian dan 172.319 orang sembuh, menurut Worldometers.

Sebelumnya selain Johnson & Johnson, telah ada beberapa perusahaan lain di dunia yang berlomba membuat vaksin COVID-19. Salah satunya yaitu perusahaan bioteknologi AS Moderna.

Perusahaan itu telah mengirimkan vaksinnya kepada peneliti pemerintah untuk diuji pada bulan Februari dan dosis pertama telah diberikan kepada peserta uji coba awal bulan ini, menurut Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS.

[Gambas:Video CNBC]


(res/gus) Next Article Tahun Baru, Kasus Covid-19 di Australia Cetak Rekor Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular