Penutupan Akses Keluar-Masuk Jabodetabek di Tangan Jokowi

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
30 March 2020 10:17
Simak penjelasan Direktur Angkutan Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Ahmad Yani.
Foto: Ilustrasi razia kendaraan bermotor (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah menyiapkan rencana penutupan akses keluar-masuk Jabodetabek. Rencananya, mulai Senin (30/3/20) malam ini, semua kendaraan dilarang keluar-masuk Jabodetabek.

"(Kendaraan) pribadi juga termasuk. Pokoknya angkutan oranglah. Angkutan barang enggak (berlaku). Logistik tidak," ujar Direktur Angkutan Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Ahmad Yani kepada CNBC Indonesia, Minggu (29/3/20).

Hal ini juga berlaku untuk kereta api yang memiliki rute perjalan dari dan menuju Jabodetabek. Untuk penutupan ruas jalan, secara teknis, besar kemungkinan akan dilakukan blokade di sejumlah titik.

"Ya kemungkinan begitu (diblokade)," ujarnya.

Mengenai standar operasional prosedur (SOP) ini, Kemenhub juga tengah menyiapkan. Pembahasan mengenai hal tersebut melibatkan berbagai pihak terkait.

"Teknisnya, SOP-nya sedang disusun. Terus ujung tombak dilakukan di lapangan pasti polisi dan TNI untuk pintu pintu masuk Jabodetabek yg dikontrol oleh mereka. Baik di jalan tol maupun di jalan nasional yang keluar masuk Jabodetabek," bebernya.

Yani juga menjelaskan bahwa secara lengkap, langkah ini masih menunggu hasil rapat terbatas (Ratas) yang dipimpin Presiden Joko Widodo. Ratas itu dijadwalkan berlangsung hari ini.

"Iya, besok (hari ini) itu menunggu kalau hasil ratas sudah, ada keputusan presiden ditetapin," ungkapnya.

Dia mengaku, khusus untuk bus antar kota antar provinsi (AKAP), sosialisasi mengenai kebijakan ini sudah dilakukan. Semua operator bus AKAP sudah diberikan pengumuman mengenai persiapan penutupan akses Jabodetabek.



"Jadi saya sudah sampaikan kepada semua operator melalui organda. Saya udah telepon, bahwa hasil rapat tadi kemungkinan besar persiapan ditutup untuk keluar masuk Jabodetabek," urainya.

Secara terpisah, Juru Bicara Menteri Perhubungan, Adita Irawati, menambahkan bahwa dalam beberapa hari terakhir memang telah terjadi lonjakan arus penumpang moda transportasi bus ke beberapa kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Banyak anggota masyarakat yang telah mempercepat mudik ke kampung halaman dengan berbagai alasan," ujarnya dalam keterangan tertulis.

Hal ini dikhawatirkan dapat memperluas penyebaran Covid-19 dari DKI Jakarta yang merupakan zona merah ke luar DKI Jakarta khususnya Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Mengantisipasi hal tersebut, Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perhubungan Darat dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek memberikan rekomendasi kepada Dinas Perhubungan DKI untuk menutup akses bus AKAP dari dan menuju DKI Jakarta untuk mencegah makin banyaknya anggota masyarakat yang terinfeksi virus Covid-19.

"Hal ini juga sebagai tindak lanjut terhadap banyaknya permintaan kepala daerah agar bus dari Jakarta tidak datang lagi ke wilayah mereka," tandasnya.

[Gambas:Video CNBC]




(miq/miq) Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular