Cegah Corona, Semua Orang di RI Bisa Berperan Lewat Cara Ini!

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
27 March 2020 17:29
Upaya saling melindungi bisa dilakukan baik bagi yang sakit ataupun yang sehat agar penularan tidak semakin meluas.
Foto: Terus Bertambah, Total Pasien Positif Corona RI Tembus 1.046 Kasus (CNBC Indonesia TV)
Jakarta, CNBC Indonesia- Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto menekankan pentingnya bagi masyarakat untuk saling melindungi dalam upaya pencegahan dan penanggulangan wabah COVID-19 atau virus corona. Upaya saling melindungi, menurutnya bisa dilakukan baik bagi yang sakit ataupun yang sehat agar penularan tidak semakin meluas.

"Yang kaya melindungi yang miskin agar bisa hidup wajar. Yang miskin melindungi yang kaya agar tidak menularkan. Ini jadi kerja sama yang penting," kata Yurianto, Jumat (27/03/2020).

Dia juga menegaskan tinggal di rumah bukan berarti tidak produktif. Mencuci tangan dan menjalankan pola hidup sehat menjadi cara paling cepat untuk memutus rantai penularan. Selain itu Yuri juga mengingatkan agar masyarakat tidak melakukan pembelian berlebihan terhadap vitamin ataupun obat-obatan tertentu dalam upaya pencegahan.

"Saya optimis dan meyakini bekerja sama dan toleransi jadi modal kita sebagai bangsa Indonesia, tidak perlu mencari cara khusus karena kita sudah memiliki itu. Saling mengingatkan ini jadi penting, saling membantu juga jadi upaya pengendalian," katanya.


Disamping itu, pemerintah juga gencar melakukan screening massal untuk mencari kasus baru, dan mencegah penyebaran COVID-19. Saat ini pemerintah sudah mendistribusikan 500 ribu test kit ke seluruh Indonesia. Rapid test tahap awal dilakukan untuk penyaringan kasus dari kontak dekat dari pasien positif yang dirawat di rumah sakit.

"Kalau ada yang rapid test dan hasilnya negatif jangan memaknai bebas dari penyakit ini, karena biasanya antibodi masih belum terbentuk jika terpapar kurang dari 7 hari dan virusnya masih berproses," kata Yuri.

Yurianto mengatakan jika di awal rapid test hasilnya negatif, masih perlu dilakukan tes dalam periode 7 hari kemudian. Dia mengingatkan jika hasilnya negatif, bukan berarti kebal terhadap virus ini hanya saja belum terpapar dan masih ada kemungkinan terkena.


"Masih sangat mungkin bisa terinfeksi, apabila kontak dekat dengan kasus positif dilakukan dan tidak melakukan jaga jarak. Rapid test bukan jaminan kita tidak sakit, pahami ini dengan tujuan rapid test sebagai isyarat untuk lebih berhati-hati," katanya.

[Gambas:Video CNBC]




(dob/dob) Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular