Mei Sudah Kemarau di RI, Penyebaran Virus Corona Bakal Turun?

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
27 March 2020 12:18
Benarkah Bisa Berakhir Segera?
Foto: Covid-19, Virus Corona
Selain menguntungkan bagi virus, kondisi dingin juga melemahkan sistem imun inang dari virus yakni manusia. Menurut Zhong Sun dkk temperatur dingin menyebabkan berkurangnya suplai darah dan dengan demikian menurunnya pasokan sel imun ke mukosa hidung.

Kelembaban yang rendah dapat mengurangi kapasitas sel silia di saluran pernapasan untuk menghilangkan partikel virus dan mengeluarkan lendir serta memperbaiki saluran pernapasan.

Selain itu, sel manusia melepaskan protein sinyal setelah infeksi virus untuk memperingatkan sel tetangga untuk mempertimbangkan bahaya invasi virus. Namun, dalam lingkungan kelembaban rendah, sistem pertahanan kekebalan bawaan ini terganggu.

Lebih serius lagi, kelembaban rendah dapat menyebabkan lendir hidung menjadi kering; lapisan rongga hidung menjadi rapuh, atau bahkan pecah; dan membuat seluruh saluran pernapasan bagian atas rentan terhadap invasi virus.

Sampai di sini kita bisa menarik kesimpulan bahwa kondisi lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap kemampuan virus menginfeksi dan pertahanan tubuh kita adalah temperatur dan kelembaban.

Sekarang pertanyaannya adalah, kapan wabah COVID-19 mencapai puncaknya di Indonesia. Kajian yang dilakukan Badan Inteligen Negara (BIN) memperkirakan wabah akan mencapai puncaknya pada bulan Mei nanti.



Sementara itu menurut Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), dari total 342 zona musim di Indonesia, sebanyak 38% akan mulai memasuki musim kemarau pada Mei. Ketika musim kemarau temperatur akan naik. Di tambah dengan iklim Indonesia yang lembap (kelembapan relatif berkisar 70-90%), hal ini berpotensi besar untuk menurunkan kemampuan virus dalam menginfeksi.


Selain faktor lingkungan ada faktor lain yang juga tak kalah penting yakni penanganan wabah di sektor kesehatan itu sendiri. Inilah yang paling menentukan terkait seberapa parah wabah terjadi di Indonesia.

Sektor kesehatan di Indonesia masih termasuk yang tertinggal. Dalam kajiannya yang berjudul Global Healthcare in a Glance, data OECD menunjukkan bahwa fasilitas kesehatan Indonesia masih tertinggal jauh dari negara-negara lain.



Padahal negara-negara maju yang fasilitas kesehatannya lebih unggul dari Indonesia saja seperti Amerika dan Italia sangat kewalahan dengan adanya virus ini. Tentu ini jadi tantangan besar untuk Indonesia. Bagaimanapun juga kita tak boleh pesimis. Ketika hidup di tengah kondisi berbahaya seperti ini jangan lupa untuk 'Hope for the Best and Prepare for the Worst'.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(twg/twg)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular