IMF: Kunci Pulihkan Ekonomi Dunia adalah Berantas Corona!

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
25 March 2020 13:56
IMF ungkap kunci untuk memulihkan kondisi ekonomi dunia saat ini hanya satu, fokus pada kesehatan dan perang lawan corona.
Foto: CNBC
Jakarta, CNBC Indonesia - Dana Moneter Internasional (IMF) menyerukan seluruh dunia untuk saling bekerja sama melawan covid-19 atau virus corona. IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global pada 2020 akan bergerak negatif dan baru akan pulih pada 2021.

Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva mengatakan, semua negara saat ini perlu berkerja sama untuk melindungi manusia dan mencegah terjadinya krisis ekonomi.

"Prospek pertumbuhan global untuk 2020 itu negatif, resesi setidaknya sama buruknya dengan krisis keuangan global atau lebih buruk. Tapi kami mengharapkan pemulihan pada 2021," ujar Kristalina dalam siaran resminya yang diterima CNBC Indonesia, Selasa (24/3/2020).

Untuk memulihkan ekonomi, sampai tahun 2021, kata Kristalina sangat penting untuk memprioritaskan penahanan dan memperkuat sistem kesehatan, pada seluruh negara.



"Dampak ekonomi akan parah, tetapi semakin cepat virus [covid-19 atau corona] berhenti, semakin cepat dan kuat pemulihannya," katanya melanjutkan.

Oleh karena itu, IMF mendukung segala kebijakan fiskal dan moneter yang dilakukan oleh banyak negara untuk meningkatkan sistem kesehatan, dan melindungi pekerja dan perusahaan yang terkena dampak. Bahkan, kata Kristalina, hampir semua negara saat ini akan lebih butuh untuk mengedepankan kebijakan fiskal.

Negara berkembang saat ini dalam keadaan sangat rentan, jika dibandingkan negara maju dalam merespon krisis kemanusiaan dan kesehatan ini. Pasalnya negara berkembang sangat terpengaruh oleh aliran modal keluar. Karena negara-negara yang sebagai investornya akan lebih mengutamakan wabah virus corona ini.

"Investor telah mengeluarkan US$ 83 miliar dari pasar negara berkembang sejak awal krisis, aliran modal keluar terbesar yang pernah tercatat," jelas Kristalina.

Maka dari itu, IMF akan secara besar-besaran untuk meningkatkan dana pinjaman kepada negara yang sedang membutuhkan bantuan. Sudah hampir 80 negara meminta bantuan IMF.

"Kami bekerja sama dengan lembaga keuangan internasional lainnya untuk memberikan tanggapan terkoordinasi yang kuat. Kami siap untuk mengerahkan semua kapasitas pinjaman US$ 1 triliun kami dan kami sedang mencari opsi lain yang tersedia," ujarnya.



[Gambas:Video CNBC]





(gus) Next Article Tahun Baru, Kasus Covid-19 di Australia Cetak Rekor Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular