Status KLB, Jalan Protokol Bogor Disemprot Disinfektan

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
24 March 2020 20:58
Pemkot Bogor menyemprot sejumlah jalan protokol dengan disinfektan
Foto: Suasana Kota Bogor di Tugu Kujang. (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat Putratama H)
Jakarta, CNBC Indonesia - Usai ditetapkan statusnya sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), Kota Bogor mulai mengintensifkan pencegahan penyebaran virus corona. Sejumlah titik di Kota hujan tersebut disemprot cairan disinfektan.

Penyemprotan tersebut dilaksanakan oleh aparatur wilayah yang menyasar pada bangunan-bangunan publik, seperti Posyandu, Masjid, Pos Kamling, Kantor RW, sekolah dan bangunan lainnya.

"Hingga saat ini totalnya sudah ada sebanyak 293 titik lokasi yang disemprot cairan disinfektan. Penyemprotan telah dilaksanakan oleh masing-masing wilayah sejak beberapa hari belakangan ini," ujar Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim usai mengikuti rapat koordinasi di Rumah Dinas Wali Kota Bogor, Jalan Pajajaran, Selasa (24/03/2020).

Dari data yang dihimpun, Dedie menyebut penyemprotan disinfektan tersebar di enam kecamatan. Hingga kini. Hingga kini, Kecamatan Bogor Timur menjadi mayoritas total di 93 titik lokasi bangunan dan gedung. Sementara di wilayah Kecamatan Bogor Utara baru dilaksanakan penyemprotan disinfektan 84 titik.



"Kemudian, di wilayah Bogor Selatan sendiri sudah melaksanakan penyemprotan di 46 titik dan wilayah Kecamatan Bogor Barat, baru ada 16 titik yang dilakukan penyemprotan disinfektan. Sedangkan wilayah Kecamatan Bogor Tengah, baru menyemprot cairan disinfektan di 28 titik lokasi. Sementara untuk wilayah Kecamatan Tanah Sareal baru dilakukan penyemprotan di 14 titik saja. Semua dilakukan secara parsial," ungkapnya.

Ketua Pelaksana Gugus Tugas, Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Bogor, Irwan Riyanto menambahkan, penyemprotan disinfektan juga tak hanya disebar ke sejumlah wilayah. Namun, beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Bogor pun turut melakukan penyemprotan cairan anti wabah corona hingga ke jalan-jalan protokol di tengah kota.

"Penyemprotan juga dilaksanakan oleh temen-temen dari Damkar, BPBD dan Dinkes. Untuk hari ini saja mereka sudah melakukan penyemprotan ke 12 titik yang meliputi jalan-jalan besar, seperti di Jl MA Salmun, Jl Dewi Sartika, Jl Mayor Oking, Jl Kapten Muslihat, Jl Sawojajar, Jl Suryakencana, dan Jl Siliwangi," katanya

Meski demikian, Irwan mengaku bahwa Pemkot Bogor tidak selalu memiliki pasokan disinfektan. Sebab, bahan dasar dari cairan tersebut terbilang langka. Oleh karena itu, Pemkot Bogor saat ini mulai membuka dan mengaktifkan posko penanganan Covid-19 atau sering disebut Crisis Center yang lokasinya menempati Rumah Dinas Wali Kota Bogor.

"Crisis Center menjadi tempat pemusatan data yang didalamnya terdiri dari sejumlah OPD. Crisis Center juga menerima donasi berupa barang, khususnya peralatan kesehatan untuk disalurkan kepada tenaga medis. Dari 22-24 Maret 2020 ini, kami telah menerima donasi berupa APD sebanyak 1.550 pcs, Masker 3.050 pcs, sarung tangan karet 9.500 pcs, handsanitizer 90 liter dan 100 botol beserta perlengkapan obat-obatan. Barang tersebut, selanjutnya kita distribusikan ke sejumlah Rumah Sakit yang kekurangan barang-barang tersebut," kata Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Bogor ini.

Hingga kini, sudah ada 7 orang yang dinyatakan positif corona dari kota Bogor. 1 diantaranya bahkan sudah meninggal, sementara 6 lainnya dalam pengawasan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor. Mereka diantaranya adalah Wali Kota Bogor Bima Arya dan seorang pejabat pemkot lain.

[Gambas:Video CNBC]






(gus) Next Article Tahun Baru, Kasus Covid-19 di Australia Cetak Rekor Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular