Wapres Desak MUI Terbitkan Fatwa Urus Jenazah Pasien Corona
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
24 March 2020 12:07
Jakarta, CNBC Indonesia- Jumlah korban jiwa akibat terpapar covid-19 atau corona terus bertambah kian hari. Wakil Presiden Ma'ruf Amin sampai mendesak Majelas Ulama Indonesia (MUI) serta ormas islam untuk mengeluarkan fatwa terkait hal tersebut.
"Saya meminta Majelis Ulama dan ormas Islam untuk mengeluarkan fatwa kalau, ada dua hal yang ingin saya utarakan, kalau terjadi kesulitan mengurusi jenazah penderita Corona ini," ujar Ma'ruf di gedung BNPB, Jakarta, Senin (23/3/2020), seperti dikutip dari Detik News.
Ma'ruf mendorong hal ini karena melihat perkembangan kasus covid-19 dan kondisi petugas medis yang kesulitan untuk mengurus jenazah pasien. Misal soal memandikan jenazah, perlu ditegaskan dalam fatwa apakah diperlukan atau tidak dalam keadaan mendesak.
"Kemungkinan untuk tidak dimandikan misalnya, meminta supaya Majelis Ulama dan ormas Islam membuat fatwa sehingga tidak kesulitan kalau itu terjadi," ujar Ma'ruf.
Ia juga meminta keterlibatan ulama dan pemuka agama untuk mensosialisasikan arahan social distancing atau menjaga jarak ke masyarakat. Ini sangat penting untuk mencegah penyebaran covid-19 lebih lanjut di masyarakat.
"Saya ingin mengajak selain kepada gubernur dan gugus tugas di daerah, juga kepada ulama, pemimpin agama supaya mentaati seruan-seruan pemerintah, apalagi sudah ada fatwa MUI tidak menyelenggarakan pertemuan-pertemuan," ujarnya.
(gus/gus) Next Article Vaksinasi Pada Lansia Mendapat Izin BPOM
"Saya meminta Majelis Ulama dan ormas Islam untuk mengeluarkan fatwa kalau, ada dua hal yang ingin saya utarakan, kalau terjadi kesulitan mengurusi jenazah penderita Corona ini," ujar Ma'ruf di gedung BNPB, Jakarta, Senin (23/3/2020), seperti dikutip dari Detik News.
Ma'ruf mendorong hal ini karena melihat perkembangan kasus covid-19 dan kondisi petugas medis yang kesulitan untuk mengurus jenazah pasien. Misal soal memandikan jenazah, perlu ditegaskan dalam fatwa apakah diperlukan atau tidak dalam keadaan mendesak.
Ia juga meminta keterlibatan ulama dan pemuka agama untuk mensosialisasikan arahan social distancing atau menjaga jarak ke masyarakat. Ini sangat penting untuk mencegah penyebaran covid-19 lebih lanjut di masyarakat.
"Saya ingin mengajak selain kepada gubernur dan gugus tugas di daerah, juga kepada ulama, pemimpin agama supaya mentaati seruan-seruan pemerintah, apalagi sudah ada fatwa MUI tidak menyelenggarakan pertemuan-pertemuan," ujarnya.
(gus/gus) Next Article Vaksinasi Pada Lansia Mendapat Izin BPOM
Most Popular