Dolar Mendekat Rp 17.000, Pengusaha Mulai Berat

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
23 March 2020 17:15
Pengusaha TPT mewaspadai pelemahan rupiah terhadap dolar AS.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Pengusaha Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) yang tergabung dalam Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) mulai mewaspadai pelemahan rupiah terhadap dolar AS. Sektor ini memang banyak mengekspor produk jadi, tapi tak sedikit bahan bakunya yang harus diimpor sehingga rentan dang kurs.

Selain kurs, persoalan harga energi menjadi bagi beban bagi industri TPT. Pemerintah memang berjanji akan menjual batas tertinggi harga gas industri mulai 1 April 2020, hanya seharga 6 dolar per mmbtu.

"Dari sektor energi, kami harapkan ada percepatan penurunan harga gas ke 6 dolar per MMBTU mulai April 2020," kata Ketua Umum API Jemmy Kartiwa dalam konferensi pers online, Senin (23/3).

Jemmy kemudian menyebut saat ini sektor tekstil sudah sangat lesu. Hal ini tidak lepas dari faktor wabah corona (COVID-19). Keringanan dari beragam lini diharapkan bisa memberikan angin segar bagi industri ini.

"Tren perbaikan tersebut berbalik drastis dalam 10 hari terakhir. Permintaan menurun dengan sangat tajam. Bahkan sejumlah komitmen permintaan berjalan ditunda, bahkan dibatalkan. Fenomena yang terjadi serentak dan dalam skala besar ini akan memberi dampak yang tidak menggembirakan terhadap utilisasi industri secara ekstrim dan secara simultan akan berdampak pada produktivitas dan siklus ekonomi TPT (Tekstil dan Produk Tekstil)," sebut Jemmy.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) Redma Gita Wirawasta menekankan sentimen lain selain harga gas, yakni kurs rupiah terhadap dolar.



"Paling penting adalah kurs. Kalau harganya 6 dolar tapi kurs yang terus terusan tidak bisa diprediksi, jadi masalah. Jadi, kita minta kemarin diskusi dengan teman-teman asosiasi, kita minta menggunakan kurs lama. Kalau sekarang Rp 16 ribu, tentu sangat keberatan. Kami minta kurs disesuaikan dengan kurs lama," sebut Redma dalam kesempatan yang sama.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah di perdagangan pasar spot hari ini, kembali menembus level Rp 16.000/US$. Pada Senin (23/3/2020), US$ 1 dibanderol Rp 16.550/US$ di pasar spot. Rupiah melemah 4,09% dibandingkan dengan penutupan perdagangan akhir pekan lalu. Hari ini di BCA, pukul 10.34 WIB kurs transfer melalui m-BCA, harga jualnya sudah mendekati Rp 17.000. Kurs USD Beli : Rp 16.690 Jual : Rp 16.910.



[Gambas:Video CNBC]




(hoi/hoi) Next Article Hot News : Indonesia Mulai Tinggalkan Dolar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular