
Social Distancing Mulai Ngefek, Pengguna Tol Turun 30%
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
23 March 2020 16:19

Jakarta, CNBC Indonesia - Wabah corona membuat aktivitas masyarakat semakin dikurangi. Hal ini sejalan dengan imbauan pemerintah agar warga untuk melakukan social distancing, menghindari perjalanan bila tak mendesak, dan tinggal di rumah.
Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi menyebut pengguna tol secara umum turun 30%. Ia memandang hal itu cukup positif mengingat pemerintah juga menyerukan agar ada dilakukan social distancing. Dia juga berharap masyarakat sebaiknya tetap di rumah dan tidak bepergian jika tidak dalam urusan mendesak.
"Sudah ada penurunan secara signifikan sekarang, di tol juga kecuali Sumatera, penurunan sudah mencapai 30%. Jadi sudah mulai banyak masyarakat yang mengurungkan perjalanan saat sekarang ini. Dan ini kita harapkan berlanjut sampai lebaran. Jadi kalau sampai lebaran mungkin berlanjut seperti ini, ya harapan kita masyarakat berada di tempat saja," katanya kepada CNBC Indonesia, Senin (23/3/20).
Penurunan juga terjadi pada moda transportasi bus. Sejauh ini, pemerintah memang belum menerapkan pembatasan transportasi umum. Kendati demikian dia yakin operator bus dengan sendirinya mengurangi armada karena penurunan demand.
"Pasti walaupun tidak ada pembatasan, dengan kondisi sekarang operator kan pasti juga akan mengurangi kendaraan bus yang operasional. Tidak mungkin demand menurun kok mereka mengeluarkan banyak, pasti cost operasional tinggi," urainya.
Sayangnya dia belum bisa menyebutkan detil penurunan yang terjadi. Secara terpisah, Staf Khusus Menteri Perhubungan Adita Irawati sempat membeberkan adanya penurunan penumpang di berbagai sektor transportasi.
"Kalau bicara secara bulanan, penerbangan turun 40-60% dibandingkan Februari untuk penumpang domestik, internasional 66-70% dari Februari ke Maret. Karena sudah banyak travel warning, travel advice. Bahkan penyetopan sama sekali," ujarnya di Jakarta, Jumat (20/3/20) lalu.
Selain penerbangan, angkutan massal perkotaan di DKI Jakarta juga turun signifikan. Dia menyebut, rentang penurunan untuk MRT Jakarta, KRL Commuter Line, dan Transjakarta berkisar antara 40-70%.
"Memang dampaknya lumayan signifikan, sudah diperkirakan karena kaitannya dengan imbauan maupun kebijakan pemerintah membatasi pergerakan orang dalam rangka antisipasi meluasnya corona," kata Adita.
(hoi/hoi) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi menyebut pengguna tol secara umum turun 30%. Ia memandang hal itu cukup positif mengingat pemerintah juga menyerukan agar ada dilakukan social distancing. Dia juga berharap masyarakat sebaiknya tetap di rumah dan tidak bepergian jika tidak dalam urusan mendesak.
"Sudah ada penurunan secara signifikan sekarang, di tol juga kecuali Sumatera, penurunan sudah mencapai 30%. Jadi sudah mulai banyak masyarakat yang mengurungkan perjalanan saat sekarang ini. Dan ini kita harapkan berlanjut sampai lebaran. Jadi kalau sampai lebaran mungkin berlanjut seperti ini, ya harapan kita masyarakat berada di tempat saja," katanya kepada CNBC Indonesia, Senin (23/3/20).
Penurunan juga terjadi pada moda transportasi bus. Sejauh ini, pemerintah memang belum menerapkan pembatasan transportasi umum. Kendati demikian dia yakin operator bus dengan sendirinya mengurangi armada karena penurunan demand.
"Pasti walaupun tidak ada pembatasan, dengan kondisi sekarang operator kan pasti juga akan mengurangi kendaraan bus yang operasional. Tidak mungkin demand menurun kok mereka mengeluarkan banyak, pasti cost operasional tinggi," urainya.
Sayangnya dia belum bisa menyebutkan detil penurunan yang terjadi. Secara terpisah, Staf Khusus Menteri Perhubungan Adita Irawati sempat membeberkan adanya penurunan penumpang di berbagai sektor transportasi.
"Kalau bicara secara bulanan, penerbangan turun 40-60% dibandingkan Februari untuk penumpang domestik, internasional 66-70% dari Februari ke Maret. Karena sudah banyak travel warning, travel advice. Bahkan penyetopan sama sekali," ujarnya di Jakarta, Jumat (20/3/20) lalu.
Selain penerbangan, angkutan massal perkotaan di DKI Jakarta juga turun signifikan. Dia menyebut, rentang penurunan untuk MRT Jakarta, KRL Commuter Line, dan Transjakarta berkisar antara 40-70%.
"Memang dampaknya lumayan signifikan, sudah diperkirakan karena kaitannya dengan imbauan maupun kebijakan pemerintah membatasi pergerakan orang dalam rangka antisipasi meluasnya corona," kata Adita.
(hoi/hoi) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
Most Popular