
Internasional
Doakan Sukses! Eropa Mulai Uji Klinis Obat Perawatan Corona
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
23 March 2020 11:29

Jakarta, CNBC Indonesia - Di saat jumlah kasus dan kematian akibat virus corona (COVID-19) terus meningkat di berbagai belahan dunia, Eropa kini mempercepat upaya mencari penanganan terbaik untuk pasien corona.
Terbaru, Eropa melakukan uji klinis pada obat-obatan yang dipakai dalam perawatan pasien COVID-19. Perawatan tersebut mengombinasikan penggunaan remdesivir (obat ati virus), lalu lopinavir dan ritonavir (obat yang digunakan untuk penderita HIV), dan hydroxychloroquine (obat tifus dan malaria).
Uji coba itu melibatkan 3.200 orang. Pasien melibatkan sejumlah negara, mulai dari Belgia, Inggris, Prancis, Jerman, Luksemburg, Spanyol dan Belanda.
"Orang-orang yang mengambil bagian dalam penelitian ini adalah mereka yang sudah dirawat di rumah sakit dengan infeksi COVID-19," kata Badan Riset Kesehatan Masyarakat Perancis, Inserm, dikutip dari AFP, Senin (23/3/2020).
Langkah yang dilakukan Eropa ini merupakan upaya terbaru yang ditempuh untuk mencari solusi bagi wabah yang sudah menginfeksi 300 ribu lebih orang di seluruh dunia itu. Sebelumnya, berbagai lembaga juga telah mengupayakan penemuan obat atau vaksin dari COVID-19.
Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah melakukan penelitian dengan sejumlah ilmuwan di seluruh dunia untuk menemukan vaksin corona. Setidaknya ada 20 jenis vaksin baru yang diuji klinis dalam waktu singkat.
Uji coba dilakukan dalam kurun waktu 60 hari setelah gen virus tersebut diidentifikasi. Ini diterangkan WHO dalam konferensi pers akhir pekan lalu.
"Akselerasi proses ini benar-benar dramatis dalam hal apa yang dapat kami lakukan, membangun pekerjaan yang dimulai dengan SARS, yang dimulai dengan MERS dan sekarang digunakan untuk COVID-19," kata Dr. Maria Van Kerkhove, Technical Lead WHO for Emergencies Program.
Per Senin pukul 11.00 WIB, Worldometers menunjukan jumlah kasus corona di dunia telah mencapai 338.724 kasus. Korban meninggal dunia sebanyak 14.687 dan 99.003 orang sembuh.
(sef/sef) Next Article Tahun Baru, Kasus Covid-19 di Australia Cetak Rekor Baru
Terbaru, Eropa melakukan uji klinis pada obat-obatan yang dipakai dalam perawatan pasien COVID-19. Perawatan tersebut mengombinasikan penggunaan remdesivir (obat ati virus), lalu lopinavir dan ritonavir (obat yang digunakan untuk penderita HIV), dan hydroxychloroquine (obat tifus dan malaria).
Uji coba itu melibatkan 3.200 orang. Pasien melibatkan sejumlah negara, mulai dari Belgia, Inggris, Prancis, Jerman, Luksemburg, Spanyol dan Belanda.
Langkah yang dilakukan Eropa ini merupakan upaya terbaru yang ditempuh untuk mencari solusi bagi wabah yang sudah menginfeksi 300 ribu lebih orang di seluruh dunia itu. Sebelumnya, berbagai lembaga juga telah mengupayakan penemuan obat atau vaksin dari COVID-19.
Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah melakukan penelitian dengan sejumlah ilmuwan di seluruh dunia untuk menemukan vaksin corona. Setidaknya ada 20 jenis vaksin baru yang diuji klinis dalam waktu singkat.
Uji coba dilakukan dalam kurun waktu 60 hari setelah gen virus tersebut diidentifikasi. Ini diterangkan WHO dalam konferensi pers akhir pekan lalu.
"Akselerasi proses ini benar-benar dramatis dalam hal apa yang dapat kami lakukan, membangun pekerjaan yang dimulai dengan SARS, yang dimulai dengan MERS dan sekarang digunakan untuk COVID-19," kata Dr. Maria Van Kerkhove, Technical Lead WHO for Emergencies Program.
Per Senin pukul 11.00 WIB, Worldometers menunjukan jumlah kasus corona di dunia telah mencapai 338.724 kasus. Korban meninggal dunia sebanyak 14.687 dan 99.003 orang sembuh.
(sef/sef) Next Article Tahun Baru, Kasus Covid-19 di Australia Cetak Rekor Baru
Most Popular