
Corona Mengganas di Italia, Rekor Terbanyak Kematian Sehari
Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
21 March 2020 14:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Korban tewas akibat wabah virus corona di Italia telah melonjak dari 627 menjadi 4.032, kata para pejabat pada hari Jumat, (20/3/2020). Jumlah tersebut mencetak rekor baru sebagai jumlah kematian terbanyak dalam sehari yang meningkat menjadi 18,4%.
Dilansir dari Reuters, (21/3/2020), pada hari Kamis, Italia menyusul China sebagai negara yang paling banyak mencatat kematian akibat penyakit pernapasan yang sangat menular.
"Jumlah total kasus di Italia naik menjadi 47.021 dari 41.035 sebelumnya, naik 14,6%," kata Badan Perlindungan Sipil.
Dalam analisis paling lengkap tentang wabah yang belum dipublikasikan, institut kesehatan nasional (ISS) mengatakan usia rata-rata mereka yang meninggal adalah 78,5 tahun, dengan korban termuda berusia 31 dan yang tertua 103. Usia rata-rata yang meninggal adalah 80 tahun.
Sekitar 41% dari mereka yang meninggal berusia antara 80-89, dengan kelompok usia 70-79 menyumbang lebih dari 35%.
Italia memiliki populasi tertua di dunia setelah Jepang, dengan sekitar 23% orang berusia di atas 65 tahun. Para ahli medis mengatakan demografi ini dapat menjelaskan mengapa jumlah kematian di sini jauh lebih tinggi daripada di tempat lain di dunia.
Laporan ISS juga menyebutkan, berdasarkan survei terhadap 3.200 orang yang tewas, jenis kelamin pria menyumbang 70,6% dan wanita 29,4%. Usia rata-rata untuk wanita yang meninggal adalah 82 sedangkan 79 untuk pria.
Sebagai perbandingan, usia rata-rata mereka yang dites positif untuk penyakit ini adalah 63 tahun.
Analisis yang lebih dalam terhadap 481 orang yang meninggal menunjukkan bahwa hampir 99% dari mereka menderita satu atau lebih penyakit lain sebelum tertular virus. Sekitar 48,6% memiliki tiga atau lebih patologi sebelumnya.
Sebanyak 73,8% menderita tekanan darah tinggi, 34% menderita diabetes, dan 30,1% menderita penyakit jantung.
Saat dirawat di rumah sakit, 76% mengalami demam, 73% mengalami kesulitan bernapas, 40% mengalami batuk dan 8% mengalami diare.
Waktu rata-rata antara timbulnya gejala pertama dan kematian berikutnya adalah delapan hari, dengan waktu rata-rata dihabiskan di rumah sakit hanya empat hari.
Dari 3.200 kematian yang ditinjau dalam survei, hanya sembilan yang berusia kurang dari 40.
(hps/hps) Next Article Lampaui China, 5.476 Orang Meninggal Akibat Corona di Italia
Dilansir dari Reuters, (21/3/2020), pada hari Kamis, Italia menyusul China sebagai negara yang paling banyak mencatat kematian akibat penyakit pernapasan yang sangat menular.
"Jumlah total kasus di Italia naik menjadi 47.021 dari 41.035 sebelumnya, naik 14,6%," kata Badan Perlindungan Sipil.
Sekitar 41% dari mereka yang meninggal berusia antara 80-89, dengan kelompok usia 70-79 menyumbang lebih dari 35%.
Italia memiliki populasi tertua di dunia setelah Jepang, dengan sekitar 23% orang berusia di atas 65 tahun. Para ahli medis mengatakan demografi ini dapat menjelaskan mengapa jumlah kematian di sini jauh lebih tinggi daripada di tempat lain di dunia.
Laporan ISS juga menyebutkan, berdasarkan survei terhadap 3.200 orang yang tewas, jenis kelamin pria menyumbang 70,6% dan wanita 29,4%. Usia rata-rata untuk wanita yang meninggal adalah 82 sedangkan 79 untuk pria.
Sebagai perbandingan, usia rata-rata mereka yang dites positif untuk penyakit ini adalah 63 tahun.
Analisis yang lebih dalam terhadap 481 orang yang meninggal menunjukkan bahwa hampir 99% dari mereka menderita satu atau lebih penyakit lain sebelum tertular virus. Sekitar 48,6% memiliki tiga atau lebih patologi sebelumnya.
Sebanyak 73,8% menderita tekanan darah tinggi, 34% menderita diabetes, dan 30,1% menderita penyakit jantung.
Saat dirawat di rumah sakit, 76% mengalami demam, 73% mengalami kesulitan bernapas, 40% mengalami batuk dan 8% mengalami diare.
Waktu rata-rata antara timbulnya gejala pertama dan kematian berikutnya adalah delapan hari, dengan waktu rata-rata dihabiskan di rumah sakit hanya empat hari.
Dari 3.200 kematian yang ditinjau dalam survei, hanya sembilan yang berusia kurang dari 40.
(hps/hps) Next Article Lampaui China, 5.476 Orang Meninggal Akibat Corona di Italia
Most Popular