Peritel Blak-Blakan Ada 3 Kali Panic Buying Gegara Corona

News - Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
20 March 2020 10:52
Corona sempat memicu panic buying di toko-toko ritel. Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Pengusaha ritel di dalam negeri mengakui setidaknya sudah ada 3 kali aksi panic buying konsumen di toko-toko ritel karena kepanikan corona. Peritel mengimbau, konsumen tak perlu belanja berlebihan karena stok peritel sangat aman.

Anggota Dewan Penasihat Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Tutum Rahanta mengatakan tiga periode panic buying itu, pertama pada 2 Maret 2020 saat kali pertama Presiden Jokowi mengumumkan dua kasus positif corona di Indonesia.

Kedua, panic buying pada tanggal 14 Maret 2020, saat ada imbauan kerja di rumah dan diliburkannya kegiatan belajar selama dua pekan. Ketiga, pada 19 Maret, saat pengumuman kasus positif corona di Indonesia mencapai 308 kasus dan 25 orang meninggal.



"Sejak pengumuman tanggal 2 oleh presiden kita mengenai pasien positif corona sampai tanggal 3. Kita gencar sampai teman-teman media bantuin bahwa stok cukup tapi kalau anda beli secara panik tidak akan cukup. Bukan enggak cukup karena barang tidak ada tapi karena nggak sempat dipajang. Reda hari ketiganya. Naik snack-snackan karena malas ke luar rumah buat beli snack. Nah yang panic buying kedua adalah tanggal 14 hari Sabtu karena ada isu lockdown saat itu dimulai," kata Tutum di Jakarta, Kamis (19/3).

Ia bilang pada panic buying kedua, periodenya cukup panjang karena sampai 3 hari, dari 14-16 Maret 2020. Setelah itu kembali melandai.

"Terjadi rush lagi sampai hari Senin (16/3) kemarin barusan ini, sampai sekarang (19/3) masih ada rush tapi sudah mulai reda hanya ada peningkatan yang enggak besar lah. Saya kira yang penting dengan masyarakat tenang maka kami juga tenang dalam majang barang karena industri tidak ada masalah," kata Tutum.

Saat ini peritel sudah lebih mengantisipasi alur barang ke toko-toko agar tetap mencukupi permintaan. Namun, sekali lagi ia menegaskan stok kebutuhan pangan cukup karena industri di dalam negeri masih berjalan normal.

"Di samping kita meminta kepada teman teman industri mau kirim kapan pun kita terima deh, kita buka terus. Siklusnya kita besar," katanya;

Ketua Umum Gapmmi Adhi S Lukman menambahkan, dari sisi industri, pasokan sangat aman, sehingga konsumen tak perlu khawatir. Kondisi jelang puasa dan lebaran cukup menguntungkan karena industri memproduksi lebih banyak dari biasanya.

"Kita pastikan tidak ada kekurangan stok dan produksi memang ini industri sedang dalam persiapan puasa lebaran juga sekaligus yang kebetulan ada kasus COVID-19 ini ya otomatis sekarang lebih awal kebutuhannya. Saya kira ini menjadi catatan bagi teman media untuk mensosialisasikan bahwa semua aman," katanya.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya

Infografis: Peta Sebaran Corona di RI Per 31 Maret 2020


(hoi/hoi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading