Wapres Ma'ruf Amin: Sembako Aman, Jangan Panik!

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
19 March 2020 19:25
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menegaskan bahwa pemerintah sudah mengantisipasi kebutuhan pokok terpenuhi di bulan Ramadhan.
Foto: Doc detikcom
Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menegaskan bahwa pemerintah sudah mengantisipasi kebutuhan pokok terpenuhi di bulan Ramadhan. Sejumlah komoditas seperti beras dan gula, serta berbagai kebutuhan lain, dijamin cukup.

Oleh sebab itu, masyarakat diminta tidak perlu panik. Pembelian berlebihan tak perlu dilakukan di saat momentum mewabahnya virus corona (Covid-19).

"Karena seluruh persediaan sudah disiapkan pemerintah, dan itu sudah dirapatkan baik di sidang kabinet dan ratas, itu sudah dikoordinasikan dan dipantau penyiapan dan antisipasinya," kata Ma'ruf Amin dalam keterangan resmi, Kamis (19/3/20).



Di sisi lain, dia menyebut, pemerintah bergerak cepat dalam menambah fasilitas Rumah Sakit (RS) seiring dengan melonjaknya penderita Covid-19.

"Sekarang ini rumah sakit, bukan hanya yang 132 tapi juga RS Swasta, RS BUMN, RS TNI/Polri," ujarnya.

Tak hanya itu, guna menangani wabah Virus Corona, lanjut Wapres, pemerintah juga sudah menyiapkan Wisma Atlet di Kemayoran sebagai cadangan tempat perawatan dan isolasi, serta alternatif apabila seluruh rumah sakit penuh.

"Selain rumah sakit-rumah sakit yang sudah ada, juga disiapkan Wisma Atlet. Yang sekarang ini, sementara ini disiapkan untuk 1.800 tempat tidur," imbuhnya.

Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengingatkan bagi umat muslim di Indonesia untuk bersama-sama memikul tanggung jawab dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19.

Deputi Pengembangan Pemuda yang juga Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Ni'am Sholeh dalam konferensi pers di kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan pentingnya meningkatkan kewaspadaan, namun tetap tenang jangan menyebarkan kepanikan.

"Waspada penting. Aktivitas yang menyebabkan kepanikan dengan memborong masker, sembako, menyebarkan info terkait Covid-19 sehingga menyebabkan ketakutan dan itu hoax, hukumnya haram," ujarnya, Kamis (19/3/2020).

Asrorun juga mengingatkan pentingnya meningkatkan ketakwaan di tengah kondisi seperti saat ini dengan cara tetap beribadah dan berdoa sebagaimana mestinya. Namun, tentunya ibadah yang dijalankan dengan catatan dan sesuai dengan protokol yang ada saat ini.

"Kalau ibadah saja boleh dibatasi, sifatnya berkerumun dan potensi penyebaran lebih luas, kegiatan publik di mal, pasar, kemudian di tempat wisata, di perkantoran ini secara bersama perlu diberikan pembatasan," kata Asrorun.

[Gambas:Video CNBC]




(hoi/hoi) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular