Covid-19 Mengganas, Ini Peringatan Wapres Terkait Acara Agama

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
19 March 2020 13:19
Demikian disampaikan wapres melalui keterangan tertulis, Kamis (19/3/2020).
Foto: Wakil Presiden Ma'ruf Amin (Biro Setwapres).
Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin buka suara mengenai potensi menyebarnya virus corona (Covid-19) di acara-acara keagamaan. Dia sempat mengungkit rencana kegiatan ijtimak di Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) dan penahbisan Uskup Ruteng di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Ia menegaskan, acara pertemuan bisa membuat antar orang terjadi kontak langsung. Di tengah wabah Covid-19 ini, acara semacam itu sangat berbahaya, dan membuat penyebaran virus corona makin merajalela. Apalagi jika digelar dalam skala besar.

"Sudah ada bukti, pertemuan Jemaah Tabligh di Malaysia baru-baru ini, menjadi tempat rawan penyebaran virus yang mendunia ini. Apalagi pesertanya dari berbagai negara. Dalam pertemuan model ini, kita rawan tertular, juga rentan menulari orang lain," ungkapnya melalui keterangan resmi, Kamis (19/3/20).

Dia lantas mengungkapkan bahwa bagi umat Islam, agama mengajarkan untuk menjauhi bahaya, dan mengutamakan keselamatan. Baik keselamatan diri sendiri, maupun keselamatan orang lain.

"Wa la tulku bi awdiikum ilat tahlukah (jangan ceburkan diri kalian pada kerusakan). Ada kaidah, dar'ul mafaasid muqoddam ala jalbil mashalih (dahulukan menghindari kerusakan ketimbang menjalankan kebaikan). Islam adalah agama salam, menebar keselamatan, menyebar rahmat bagi seluruh alam," katanya.

Ma'ruf Amin sendiri mengaku memahami, Indonesia adalah negara yang warganya sangat patuh beragama. Masyarakatnya religius. Banyak kegiataan keagamaan yang bersifat massal. Namun semua itu harus dibarengi dengan keamanan yang menyertainya.



Karenanya, dia mengapresiasi kesediaan pengikut Jemaah Tabligh yang mengurungkan acara Ijtimak di Gowa, Sulawesi Selatan, sesuai arahan pemerintah. Menurutnya, langkah tersebut sangat penting bagi upaya maksimal pencegahan virus corona.

"Terima kasih kepada Mendagri, Kepala BNPB, Pemprov Sulsel, Pemkab Gowa, serta Polda dan Kodam setempat, yang telah berdialog dan mengajak para pengikut Jamaah Tabligh, untuk mengikuti protokol penanganan Covid-19.

Selain acara Jamaah Tabligh di Sulsel, di NTT, hari ini berlangsung Penahbisan Uskup Ruteng. Terkait hal itu, dia bilang bahwa Gubernur NTT telah menyampaikan anjuran untuk menunda acara, demi keselamatan dan kesehatan bersama.

"Saya mengajak para tokoh agama, pimpinan majelis-majelis agama, untuk sama-sama merumuskan pedoman keagamaan, dan menjelaskan ke pemeluk agama masing-masing, tentang pelaksanaan ibadah, khususnya yang bersifar massal, atau berjamaah, dalam rangka meciptakan iklim ibadah yang kondusif bagi pencegahan penyebaran virus dan penanganannya secara efektif," serunya.

[Gambas:Video CNBC]




(miq/miq) Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular