Bisnis Farmasi 'Teriak' BPJS Belum Bayar Utang Rp 6 T

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
18 March 2020 14:20
Pengusaha kembali mengeluhkan piutang industri farmasi yang masih belum dibayarkan oleh BPJS Kesehatan
Foto: Detikcom
Jakarta, CNBC Indonesia - Pengusaha kembali mengeluhkan piutang industri farmasi yang masih belum dibayarkan oleh BPJS Kesehatan. Padahal industri farmasi sedang butuh dana segar di tengah tantangan menghadapi persoalan ancaman virus corona atau covid-19.

Ketua umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani menyebutkan utang BPJS Kesehatan kepada dunia farmasi tidak sedikit, totalnya mencapai Rp 6 triliun. Padahal, industri farmasi memerlukan arus kas dalam menjalankan bisnisnya. Terutama dalam menghadapi wabah virus corona (COVID-19).



"Tadi juga disampaikan dari industri farmasi, masih berebut bahan baku produksi dari negara lain. Di satu sisi mereka juga ada kendala utang BPJS belum dibayar, kurang lebih sampai Rp 6 triliun," kata Rosan, Selasa (17/3).

Rosan meminta kendala ini bisa segera diselesaikan. Agar dunia farmasi bisa kembali menjalankan fungsinya, yakni dalam penyediaan obat dalam penanganan maupun pencegahan virus corona.

"Jadi di satu sisi harus rebutan bahan baku, di satu sisi ada cashflow mereka terbatas karena BPJS belum bayar yang jumlahnya sampai Rp 6 triliun. Jadi ini yang perlu kita cari solusinya, jangan sampai ada kendala di bidang farmasi," katanya.

Catatan: Sampai berita ini dirilis, pihak BPJS Kesehatan belum dikonfirmasi lebih lanjut soal klaim dari Ketua umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani.

[Gambas:Video CNBC]




(hoi/hoi) Next Article Kacau Balau! BPJS Utang Rp 6 T, Tukang Obat Bisa Gulung Tikar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular