
Internasional
Tutup Semua Masjid, Saudi Minta G-20 Darurat Meeting Corona
Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
18 March 2020 08:06

Jakarta, CNBC Indonesia - Arab Saudi mengambil langkah yang luar biasa dengan mulai menutup masjid-masjid untuk shalat lima waktu atau sholat Jumat. Hal yang disampaikan pada Selasa (17/3/2020) ini dilakukan guna membatasi penyebaran virus corona yang telah menginfeksi 171 orang di kerajaan.
Sebelumnya, Arab Saudi juga menghentikan ziarah umroh, menghentikan penerbangan internasional, dan menutup sekolah dan sebagian besar perusahaan publik. Kegiatan ibadah hanya akan dilakukan di dua masjid suci di Mekah dan Madinah.
Walaupun begitu, pintu-pintu masjid tetap akan ditutup dan panggilan ritual untuk sholat atau adzan akan mengarahkan orang-orang untuk shalat di rumah masing-masing.
Selain itu, demi membatasi penyebaran juga, Arab Saudi sebelumnya menangguhkan pekerjaan untuk pegawai pemerintah, kecuali di sektor kesehatan, militer dan keamanan.
Bank sentral bahkan mengatakan telah mengaktifkan rencana kesinambungan bisnis dan langkah-langkah kerja-dari-rumah untuk lembaga keuangan. Dewan Menteri menunda pertemuan rutinnya selama dua minggu.
Sebagai ketua Kelompok 20 ekonomi utama, Arab Saudi juga mengumumkan pertemuan para pemimpin secara virtual pada minggu depan "untuk mengedepankan serangkaian kebijakan terkoordinasi untuk melindungi orang dan menjaga ekonomi global", seperti yang diberitakan Reuters.
Negara-negara Arab Teluk yang beraliansi dengan AS juga mengabarkan sudah ada lebih dari 1.000 infeksi. Kebanyakan pasien terkait dengan perjalanan ke negara tetangga Iran, yang merupakan pusat penyebaran di Timur Tengah.
Negara Oman, yang melaporkan sembilan kasus baru dengan total 33, mulai Rabu (18/3/2020) juga ikut menutup masjid, restoran, kedai kopi, lokasi wisata, dan pasar dan mal tradisional, kecuali toko bahan makanan dan apotek. Mereka juga melarang orang asing masuk dan warga negara pergi keluar.
Selanjutnya negara Qatar, dengan tiga kasus baru menjadikan totalnya menjadi 442, juga menutup toko-toko mal yang tidak menjual makanan atau obat-obatan, dan menutup bagian dari zona industri setidaknya selama dua minggu, kata seorang juru bicara pemerintah.
Uni Emirat Arab (UEA) mendaftarkan 15 kasus baru, sehingga totalnya menjadi 113 kasus untuk sejauh ini.
Di tengah volatilitas di pasar regional dan jatuhnya harga minyak, UEA mengumumkan bahwa saham akan diizinkan untuk turun maksimum harian 5% dari harga penutupan hari sebelumnya, yakni 10%.
Bahrain, dengan 227 kasus, mengatakan akan mencakup beberapa pembayaran utilitas, membebaskan fasilitas wisata dari pajak, menggandakan ukuran dana likuiditasnya, dan meningkatkan kapasitas pinjaman bank untuk mengatasi pandemi ini.
(sef/sef) Next Article Tahun Baru, Kasus Covid-19 di Australia Cetak Rekor Baru
Sebelumnya, Arab Saudi juga menghentikan ziarah umroh, menghentikan penerbangan internasional, dan menutup sekolah dan sebagian besar perusahaan publik. Kegiatan ibadah hanya akan dilakukan di dua masjid suci di Mekah dan Madinah.
Selain itu, demi membatasi penyebaran juga, Arab Saudi sebelumnya menangguhkan pekerjaan untuk pegawai pemerintah, kecuali di sektor kesehatan, militer dan keamanan.
Bank sentral bahkan mengatakan telah mengaktifkan rencana kesinambungan bisnis dan langkah-langkah kerja-dari-rumah untuk lembaga keuangan. Dewan Menteri menunda pertemuan rutinnya selama dua minggu.
Sebagai ketua Kelompok 20 ekonomi utama, Arab Saudi juga mengumumkan pertemuan para pemimpin secara virtual pada minggu depan "untuk mengedepankan serangkaian kebijakan terkoordinasi untuk melindungi orang dan menjaga ekonomi global", seperti yang diberitakan Reuters.
Negara-negara Arab Teluk yang beraliansi dengan AS juga mengabarkan sudah ada lebih dari 1.000 infeksi. Kebanyakan pasien terkait dengan perjalanan ke negara tetangga Iran, yang merupakan pusat penyebaran di Timur Tengah.
Negara Oman, yang melaporkan sembilan kasus baru dengan total 33, mulai Rabu (18/3/2020) juga ikut menutup masjid, restoran, kedai kopi, lokasi wisata, dan pasar dan mal tradisional, kecuali toko bahan makanan dan apotek. Mereka juga melarang orang asing masuk dan warga negara pergi keluar.
Selanjutnya negara Qatar, dengan tiga kasus baru menjadikan totalnya menjadi 442, juga menutup toko-toko mal yang tidak menjual makanan atau obat-obatan, dan menutup bagian dari zona industri setidaknya selama dua minggu, kata seorang juru bicara pemerintah.
Uni Emirat Arab (UEA) mendaftarkan 15 kasus baru, sehingga totalnya menjadi 113 kasus untuk sejauh ini.
Di tengah volatilitas di pasar regional dan jatuhnya harga minyak, UEA mengumumkan bahwa saham akan diizinkan untuk turun maksimum harian 5% dari harga penutupan hari sebelumnya, yakni 10%.
Bahrain, dengan 227 kasus, mengatakan akan mencakup beberapa pembayaran utilitas, membebaskan fasilitas wisata dari pajak, menggandakan ukuran dana likuiditasnya, dan meningkatkan kapasitas pinjaman bank untuk mengatasi pandemi ini.
(sef/sef) Next Article Tahun Baru, Kasus Covid-19 di Australia Cetak Rekor Baru
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular