
Perangi Covid-19, JK Ingatkan Minimnya Tenaga & Alat Medis RI
Ferry Sandi, CNBC Indonesia
17 March 2020 19:42

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Umum Palang Merah Indonesia sekaligus Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia, Jusuf Kalla (JK) mewanti-wanti pemerintah soal kecukupan tenaga medis Indonesia untuk melawan penyebaran Covid-19.
Bahkan tidak cuma tenaga dan sumber daya manusia, menurut JK dari sisi sarana dan prasarana pun Indonesia masih belum berkecukupan.
"Masih banyak langkah ke depan, kita masih perlu rumah sakit khusus, perlu dokter banyak, peralatan lebih banyak, tenaga lebih banyak, obat lebih banyak, dan relawan lebih banyak," ujar JK saat dijumpai di Menara Kadin, Selasa (17/3/2020).
Ia mengatakan kondisi ke depan bisa lebih buruk dari hari ini. Data Kementerian Kesehatan sampai hari ini sudah terdapat 172 kasus positif Covid 19. Ia memproyeksi, pertumbuhan penambahan pasien bisa mencapai 30% sehari.
"Ini tidak main-main, hari ini orang lain besok di antara kita ada yang kena. Kalau ada 1 yang kena di sini 20 orang bisa kena. Makanya upaya bersama perlu."
Angka pasien positif hari ini, kata dia, itupun dari hasil pemeriksaan terbatas. Jika yang dites atau diperiksa bisa mencapai 10 ribu atau 20 ribu, diyakini jumlahnya bisa melonjak lagi.
"Yang diperiksa baru 1200 oranv udah kena 174. Bagaimana kalau diperiksa 200 ribu kaya di Korea. Atau 100 ribu aja berapa yang bisa kena? Sekarang ini memang masih 100 lebih karena memang yg diperiksa hanya tidak banyak," tegas JK dengan nada yang agak meninggi.
Kondisi kocar-kacir ini juga diakui oleh para tenaga medis yang ada di lapangan. Bahkan sejumlah dokter dan lembaga medis menyerukan 7 rekomendasi untuk Jokowi, agar para tenaga medis bisa bekerja optimal memerangi corona.
Mengutip akun instagram @Mestyariotedjo , para tenaga medis ini dibuat bingung dengan banyaknya sumber informasi, banyaknya suara, dan ketidaktegasan.
"Maka kami bersatu dan berkolaborasi, menyuarakan apa yang nyata terjadi, dan menyusun Rekomendasi Strategi Penanganan COVID-19 kepada Pak @jokowi dan pemerintah," tulis Mesty yang merupakan dokter sekaligus pendiri start-up Wecare.id di akun instagram, Selasa (17/3/2020).
Terdapat 7 rekomendasi, yang diserukan oleh setidaknya belasan praktisi dan asosiasi medis terpercaya. Mulai dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Ikatan Ahli Urologi Indonesia, Ikatan Dokter Anak Indonesia, Eijkman Institute, RSCM, dan lainnya.
Berikut beberapa rekomendasi para tenaga medis tersebut.
1. Memperkuat koordinasi dan komunikasi antar pemerintah dengan masyarakat.
2. Memastikan akses informasi dan data sebagai dasar pengambilan keputusan.
3. Memastikan tersedianya dukungan teknis pelaksanaan penangangan Covid 19
4. Memastikan tersedianya layanan kesehatan yang optimal dan aman
5. Memastikan pengendalian kasus Covid 19 melalui skrining massif, pembatasan sosial, dan karantina diri
6. Pembatasan sosial berupa lockdown dengan modifikasi atau aturan yang diperjelas dan tegas di daerah prioritas seperti di DKI Jakarta saat ini
7. Memastikan upaya mitigasi dampak dan penggunaan teknologi dalam penanganan covid 19
(gus) Next Article Jusuf Kalla: Tetap Disiplin & Waspada Menghadapi Pandemi
Bahkan tidak cuma tenaga dan sumber daya manusia, menurut JK dari sisi sarana dan prasarana pun Indonesia masih belum berkecukupan.
"Masih banyak langkah ke depan, kita masih perlu rumah sakit khusus, perlu dokter banyak, peralatan lebih banyak, tenaga lebih banyak, obat lebih banyak, dan relawan lebih banyak," ujar JK saat dijumpai di Menara Kadin, Selasa (17/3/2020).
"Ini tidak main-main, hari ini orang lain besok di antara kita ada yang kena. Kalau ada 1 yang kena di sini 20 orang bisa kena. Makanya upaya bersama perlu."
Angka pasien positif hari ini, kata dia, itupun dari hasil pemeriksaan terbatas. Jika yang dites atau diperiksa bisa mencapai 10 ribu atau 20 ribu, diyakini jumlahnya bisa melonjak lagi.
"Yang diperiksa baru 1200 oranv udah kena 174. Bagaimana kalau diperiksa 200 ribu kaya di Korea. Atau 100 ribu aja berapa yang bisa kena? Sekarang ini memang masih 100 lebih karena memang yg diperiksa hanya tidak banyak," tegas JK dengan nada yang agak meninggi.
Kondisi kocar-kacir ini juga diakui oleh para tenaga medis yang ada di lapangan. Bahkan sejumlah dokter dan lembaga medis menyerukan 7 rekomendasi untuk Jokowi, agar para tenaga medis bisa bekerja optimal memerangi corona.
Mengutip akun instagram @Mestyariotedjo , para tenaga medis ini dibuat bingung dengan banyaknya sumber informasi, banyaknya suara, dan ketidaktegasan.
"Maka kami bersatu dan berkolaborasi, menyuarakan apa yang nyata terjadi, dan menyusun Rekomendasi Strategi Penanganan COVID-19 kepada Pak @jokowi dan pemerintah," tulis Mesty yang merupakan dokter sekaligus pendiri start-up Wecare.id di akun instagram, Selasa (17/3/2020).
Terdapat 7 rekomendasi, yang diserukan oleh setidaknya belasan praktisi dan asosiasi medis terpercaya. Mulai dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Ikatan Ahli Urologi Indonesia, Ikatan Dokter Anak Indonesia, Eijkman Institute, RSCM, dan lainnya.
Berikut beberapa rekomendasi para tenaga medis tersebut.
1. Memperkuat koordinasi dan komunikasi antar pemerintah dengan masyarakat.
2. Memastikan akses informasi dan data sebagai dasar pengambilan keputusan.
3. Memastikan tersedianya dukungan teknis pelaksanaan penangangan Covid 19
4. Memastikan tersedianya layanan kesehatan yang optimal dan aman
5. Memastikan pengendalian kasus Covid 19 melalui skrining massif, pembatasan sosial, dan karantina diri
6. Pembatasan sosial berupa lockdown dengan modifikasi atau aturan yang diperjelas dan tegas di daerah prioritas seperti di DKI Jakarta saat ini
7. Memastikan upaya mitigasi dampak dan penggunaan teknologi dalam penanganan covid 19
(gus) Next Article Jusuf Kalla: Tetap Disiplin & Waspada Menghadapi Pandemi
Most Popular