
Internasional
3 Korban Tewas, Libanon "Lockdown" Dua Minggu
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
16 March 2020 10:51

Jakarta, CNBC Indonesia - Libanon pada Minggu mendesak warganya untuk tetap tinggal di rumah, selama dua minggu ke depan. Negara itu pun berencana membendung wabah virus dengan menutup bandara utama setelah COVID-19 menewaskan tiga orang.
Hal ini ditegaskan Menteri Informasi Manal Abdel Samad setelah total kasus naik menjadi 99. "Warga negara untuk tetap di rumah dan tidak keluar kecuali karena keperluan ekstrem hingga 29 Maret," katanya dikutip dari AFP.
Bandara International Beirut akan ditutup mulai Rabu (18/3/2020). Pelabuhan masuk juga akan ditutup.
Meski demikian, para diplomat PBB, karyawan organisasi internasional dan arus barang masih diizinkan masuk. Begitu pula tenaga medis, toko makanan.
Namun institusi dan bisnis akan ditutup. Sejak awal Maret, negara yang sudah beberapa tahun terjebak dalam krisis ekonomi dan protes tersebut sudah memerintahkan penutupan sekolah, universitas dan restoran.
Presiden Michel Aoun juga mengumumkan "darurat kesehatan". "Kita semua dipanggil untuk melanjutkan pekerjaan kita dari rumah," ujarnya.
Pekan lalu semua perjalanan ke dan dari Italia, Korea Selatan, Iran dan China ditangguhkan. Perjalanan ke Prancis, Mesir, Suriah, Irak, Jerman, Spanyol dan Inggris juga setop selama 1 minggu.
(sef/sef) Next Article Wah! China Lockdown Kota Karena 70 Kasus Corona
Hal ini ditegaskan Menteri Informasi Manal Abdel Samad setelah total kasus naik menjadi 99. "Warga negara untuk tetap di rumah dan tidak keluar kecuali karena keperluan ekstrem hingga 29 Maret," katanya dikutip dari AFP.
Meski demikian, para diplomat PBB, karyawan organisasi internasional dan arus barang masih diizinkan masuk. Begitu pula tenaga medis, toko makanan.
Namun institusi dan bisnis akan ditutup. Sejak awal Maret, negara yang sudah beberapa tahun terjebak dalam krisis ekonomi dan protes tersebut sudah memerintahkan penutupan sekolah, universitas dan restoran.
Presiden Michel Aoun juga mengumumkan "darurat kesehatan". "Kita semua dipanggil untuk melanjutkan pekerjaan kita dari rumah," ujarnya.
Pekan lalu semua perjalanan ke dan dari Italia, Korea Selatan, Iran dan China ditangguhkan. Perjalanan ke Prancis, Mesir, Suriah, Irak, Jerman, Spanyol dan Inggris juga setop selama 1 minggu.
(sef/sef) Next Article Wah! China Lockdown Kota Karena 70 Kasus Corona
Most Popular