Jepang Bisa Tes Corona Dalam 15 Menit, Swiss 3,5 Jam

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
14 March 2020 18:53
Pengujian tes ini berpotensi mengurangi jumlah keseluruhan infeksi dan memberi waktu bagi pembuat obat untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik
Foto: Virus Corona di Iran (AP/Sajjad Safari)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pengujian atau tes penyakit sangat penting untuk mencegah penyebaran virus corona (COVID-19) karena memungkinkan petugas layanan kesehatan untuk mengidentifikasi dan mengkarantina mereka yang terjangkit virus ini.

Selain itu, pengujian tes ini berpotensi mengurangi jumlah keseluruhan infeksi dan memberi waktu bagi pembuat obat untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik dan membuat vaksin.

Maka dari itu, pembuat produk tekstil dan kimia Jepang, Kurabo Industries Ltd, berencana meluncurkan test pack khusus guna mendeteksi virus corona. Dikembangkan perusahaan China, alat itu dikatakan bisa mendeteksi seseorang terinfeksi corona atau tidak dalam 15 menit.

Test pack tersebut menggunakan sampel darah dan campuran kimia tertentu. Diharapkan alat ini bisa memangkas waktu tes pneumonia yang biasanya berlangsung beberapa jam.


Dikabarkan Mainichi JP, penjualan akan dilakukan Senin (16/3/2020) depan. Test pack ini mampu melakukan tes hingga 10 sampel dan akan dijual seharga 25.000 yen (US$ 240 atau Rp 3,3 juta).

Perusahaan Jepang lain, Shimadzu Corp, juga tengah mengembangkan alat yang sama. Kemungkinan alat tersebut akan selesai akhir Maret mendatang.

Di belahan dunia lain, khususnya Swiss memiliki alat tes corona yang hasilnya bisa diketahui dalam kurun waktu 3,5 hingga 4 jam. Alat tes ini bernama sistem Cobas 6800/8800 milik perusahaan farmasi Roche Holding AG.

Dilansir dari Bloomberg, sistem 8800 mampu menguji 4.128 pasien sehari, dan versi 6800 dapat menguji sebanyak 1.440 pasien. Alat ini juga tersedia di Eropa dan negara-negara yang menerima tanda CE untuk perangkat medis.


Sistem cobas 8800 dapat menguji pasien sekitar 10 kali lebih cepat daripada tes Roche yang ada untuk virus corona, yang berjalan pada perangkat MagNA Pure 24 dan LightCycler 480.

Tes ini menganalisis asam nukleat yang diekstraksi dari air liur atau lendir pasien dan membandingkannya dengan urutan yang ditemukan pada penyakit turunan dari virus corona lainnya, termasuk SARS.

[Gambas:Video CNBC]




(dob/dob) Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular