
Pejabat China Tuding AS yang Bawa Corona ke Negaranya

CNBC Indonesia - Seorang juru bicara kementerian luar negeri China, Zhao Lijian, mengatakan bahwa virus corona kemungkinan masuk ke Negeri Tirai Bambu karena dibawa oleh tentara Amerika Serikat (AS).
Pernyataan belum ada bukti itu disampaikan melalui postingan di Twitter-nya pada Kamis malam (12/3/2020). Pernyataan itu juga menggemakan teori konspirasi serupa yang banyak beredar di media sosial China.
"Mungkin tentara AS yang membawa epidemi ke Wuhan. Bersikaplah transparan! Ceritakan data Anda! AS berutang penjelasan pada kami!" cuitnya di twitter, menurut AFP.
Pernyataan Zhao itu merupakan keterangan yang ia posting bersama sebuah video yang menunjukkan kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS sedang memberikan kesaksian di depan Kongres bahwa beberapa orang Amerika telah diyakini meninggal karena flu yang disebabkan COVID-19.
"Direktur CDC Robert Redfield mengakui beberapa orang Amerika yang tampaknya meninggal karena influenza diuji positif untuk novel #coronavirus dalam diagnosis anumerta, selama Komite Pengawasan DPR, Rabu. #COVID19" jelasnya.
"CDC tertangkap basah," katanya lagi.
Pada Jumat, Zhao kembali memposting cuitan yang berisi sebuah artikel, yang di dalamnya menjelaskan bukti tambahan bahwa virus yang sudah menewaskan hampir 5.000 orang itu memang berasal dari AS.
Terlepas dari tuduhan itu, sebelumnya Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China telah mengatakan bahwa sumber virus itu adalah binatang liar yang dijual di sebuah pasar di pusat kota Wuhan.
Namun demikian dalam beberapa hari terakhir para pejabat China dan pakar kesehatan terkemuka mengklaim bahwa virus itu mungkin berasal dari tempat lain. Pernyataan ini sendiri berkembang di tengah tensi yang meningkat di antara para pemimpin China pada para pejabat AS karena telah menyebut virus corona sebagai 'virus Wuhan'.
Salah satu yang melakukannya adalah Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo. Wuhan sendiri merupakan ibukota provinsi Hubei, di China, dan tempat virus itu berasal.
Menanggapi tuduhan China itu, penasihat keamanan nasional AS Robert O'Brien membela negaranya dengan tegas. O'Brien menekankan keyakinannya bahwa tuduhan China salah dan bahwa virus itu memang lahir di China.
"Virus ini tidak berasal dari Amerika Serikat, tetapi berasal dari Wuhan," kata O'Brien di think tank Heritage Foundation.
"Sayangnya, bukannya menggunakan praktik terbaik (untuk menangani wabah), wabah ini di Wuhan justru ditutup-tutupi," katanya.
Sebagai respons, juru bicara kementerian luar negeri China Geng Shuang menyebut pernyataan O'brien sebagai hal tak bermoral.
"Sangat tidak bermoral dan juga tidak bertanggung jawab," katanya, Kamis.
Per Jumat, Worldometers menyebut pandemi tersebut telah menjangkiti 134.930 orang di seluruh dunia. Di mana total korban tewas telah menyentuh angka 4.990 orang dan pasien sembuh sebanyak 70.396, .
(res) Next Article Chaos! Kasus Covid-19 RI Tembus Seribu 3 Hari Berturut-turut
