
Bunker 'Anti Kiamat', Cara Crazy Rich Hindari Corona

Jakarta, CNBC Indonesia - Di saat wabah virus corona (COVID-19) menjangkau lebih dari 120 negara, banyak orang, utamanya di negara terdampak, ramai-ramai melakukan penimbunan. Baik itu makanan, masker pernapasan, kertas toilet, hingga pembersih tangan (hand sanitizer).
Semua upaya itu dilakukan orang-orang demi meminimalisir aktivitas keluar rumah dan mencegah terinfeksi virus asal Wuhan, China itu. Apalagi saat ini wabah itu makin menakutkan, telah menginfeksi 134.818 orang dan menewaskan 4.984 orang secara global per Jumat (13/3/2020), menurut Worldometers.
Namun, cara itu tidak berlaku untuk orang-orang super kaya alias crazy rich. Seperti dilaporkan New York Post, para crazy rich dunia memiliki segudang cara ekstrem untuk menangkal virus corona. Salah satunya adalah dengan berlindung di kamar-kamar besi atau bunker anti-kiamat.
Hal itu terbukti dari pernyataan Robert Vicino, pendiri Vivos Group, perusahaan yang khusus membangun tempat perlindungan bawah tanah yang berbasis di California. Sebagaimana dilaporkan The Guardian, Vicino mengatakan, semenjak wabah corona merebak, perusahaannya telah mencatatkan lonjakan penjualan bunker semacam itu.
Akibat tingginya permintaan, perusahaan juga telah mengubah bunker Perang Dingin yang berlokasi di Indiana, menjadi tempat perlindungan bagi 80 orang. Perusahaan ini juga menawarkan ratusan bunker di depot persenjataan Perang Dunia II yang telah ditinggalkan di South Dakota.
Sementara itu, perusahaan sejenis yaitu Quintessential, mengatakan salah satu pelanggannya telah mengubah rumahnya menjadi "bunker bergaya militer". Setiap tamunya bahkan diminta menunjukkan riwayat perjalanan dan kontak mereka.
Di Kansas, Survival Condo menawarkan akomodasi super mahal di dalam bekas fasilitas peluncuran rudal atau silo rudal. Bangunan 15 lantai yang mampu menahan serangan nuklir itu pernah digunakan untuk menampung rudal Atlas.
Pemilik Survival Condo, Larry Hall, mengklaim bangunan itu mampu melindungi orang-orang di dalamnya dari berbagai macam ancaman, termasuk virus.
"Semuanya mulai dari ancaman virus atau bakteri dan bahan kimia hingga abu vulkanik, meteor, lidah api matahari, dan kerusuhan sipil." katanya, mengutip Vice.
Di situs website miliknya, Survival Condo, mencantumkan harga paket suite selantai penuh adalah US$ 3 juta atau sekitar Rp 42 miliar.
"Paket ini lebih dari sekadar 'Unit Condo Kelangsungan Hidup'. 'Paket' ini mencakup pelatihan wajib, persediaan makanan tiga tahun per orang, interior dengan perabot lengkap dan dirancang khusus, peralatan khusus untuk anggota terdaftar, akses komputer ke sistem kondominium, dan banyak lagi," katanya.
Bahkan, pelanggan juga bisa mendesain kamarnya sesuai permintaan, seperti yang dilakukan seorang pelanggan dari Arab Saudi. Orang tersebut telah meminta untuk menambahkan masjid bawah tanah dan hanggar helikopter bergaya James Bond yang tersembunyi.
Selain membeli bunker, kaum crazy rich juga dilaporkan membawa dokter atau perawat pribadi saat bepergian. Mereka juga telah meminta dilakukan tes virus corona secara pribadi ke berbagai lembaga kesehatan.
"(Wabah corona) ini telah menyebabkan permintaan meningkat dari orang-orang yang sangat kaya mengenai apakah mereka dapat membayar untuk melakukan pengujian pribadi," kata Mark Ali, direktur medis dari Private Harley Street Clinic di London.
"Sayangnya, kami tidak dapat menawarkan pengujian, karena (Layanan Kesehatan Nasional) mengatakan semua tes harus dilakukan secara terpusat," tambahnya.
(res) Next Article Tahun Baru, Kasus Covid-19 di Australia Cetak Rekor Baru