Internasional

Corona Tabligh Akbar: Masjid Ditutup, Sholat Jumat Ditiadakan

sef & Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
13 March 2020 08:22
Setelah Malaysia melaporkan 12 kasus COVID-19 terkait tabligh akbar di sebuah masjid, Singapura menutup seluruh masjid dan meniadakan sholat Jumat.
Foto: cover topik/Corona Baru dalam/Aristya Rahadian Krisabella

Jakarta, CNBC Indonesia - Majlis Ulama Islam Singapura (MUIS) mengumumkan menutup empat masjid pada Kamis (12/3/2020). Ini dilakukan setelah pegawai masjid positif virus corona (COVID-19).

Pegawai tersebut dilaporkan positif terjangkit setelah pulang dari menghadiri Tabligh Akbar di Kuala Lumpur minggu lalu. Pegawai itu datang ke Tabligh Akbar di Masjid Sri Petaling di Kuala Lumpur 28 Februari hingga 1 Maret lalu.

Lembaga itu juga mengumumkan akan menutup seluruh masjid lainnya di negara itu mulai Jumat ini. Penutupan akan berlangsung hingga 17 Maret 2020 di mana ibadah sholat Jumat juga akan ditiadakan.

"Mulai besok, 13 Maret, semua masjid akan ditutup setidaknya untuk lima hari ke depan untuk disinfeksi," tulis MUIS melalui websitenya.

"Menutup masjid adalah keputusan yang berat, apalagi kita tidak dapat menjalankan solat Jumaat. Tetapi ini perlu dilakukan agar #Covid19 tidak menular dalam masyarakat dan juga negara kita. Malah langkah ini direstui ulama kita. Pastinya langkah ini bakal melindungi para jemaah kita, terutama sekali mereka yang lanjut usia dan uzur."

Lebih lanjut, lembaga itu mengimbau agar umat Islam terus menjalankan upaya pencegahan penyebaran wabah mematikan itu dengan cara menjaga kebersihan. Di antaranya yaitu tidak berjabat tangan dan menggunakan perlengkapan sholat milik masing-masing.

"Saya menyeru (mengimbau) masyarakat Islam kita untuk meneruskan usaha untuk mencegah penularan COVID-19 termasuk mengamalkan #SalamMufti dan menggunakan sejadah dan telekung (mukenah) sendiri buat sementara. Saya yakin, kita mampu mengatasi cabaran (tantangan) ini dan menjaga kesejahteraan masyarakat dan negara," katanya seorang Menteri Lingkungan Singapura Masagos Zulkifli.

Malaysia diketahui melaporkan 12 kasus baru, yang terkait dengan acara di Masjid Petaling. Melibatkan 10 ribu orang dari sejumlah negara, termasuk warga negara Indonesia (WNI).

Sebagaimana ditulis media lokal, Bebasnews, ada 27 warga negara lain yang ikut dalam acara ini, yaitu dari Indonesia (696), Filipina (215), Thailand (132), Vietnam (130), Singapura (95).

Lalu Kamboja (79), Brunei Darusalam (74), China (35), India (18), Bangladesh (9), Myanmar (6), Aljazira (6), Tunisia (5), Jordan (5), Afrika Selatan (4), Australia (4), Arab Saudi (3). Dan juga Korea Selatan (2), Gambia (2), Kanada (1), Selandia Baru (1), Jerman (1), Mesir (1), Tanzania (1) dan Jepang (1).

Namun demikian, Juru Bicara Pemerintah RI untuk COVID-19 Achmad Yurianto menjelaskan sampai saat ini belum ada kabar terkait keikutan ratusan WNI tersebut di masjid Malaysia, dan menunggu laporan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Malaysia.

"Kalau ada begini pastinya KBRI komunikasi dengan kita, kita pasti dikasih tahu," ujarnya.

[Gambas:Video CNBC]




(res) Next Article Efek Tabligh Akbar, Kasus Covid-19 di Malaysia Bertambah 190

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular