JK, Sri Mulyani, sampai Agus Marto Sambangi Ma'ruf Amin

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
12 March 2020 13:42
Pertemuan ini untuk mendengarkan laporan Menteri Keuangan sekaligus Ketua Umum IAEI Sri Mulyani Indrawati mengenai kinerja IAEI.
Foto: Wakil Presiden Ma'ruf Amin (CNBC Indonesia/Lidya Julita Sembiring).
Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Presiden Ma'ruf Amin hari ini menerima Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) di kantornya. Pertemuan ini untuk mendengarkan laporan Menteri Keuangan sekaligus Ketua Umum IAEI Sri Mulyani Indrawati mengenai kinerja IAEI.

Dalam penyampaian laporan ini, Sri Mulyani didampingi oleh Wakil Presiden ke-12 Jusuf Kalla, mantan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo (Tiko), Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo, dan Kepala LPS Halim Alamsyah, Dirjen Perimbangan Kemenkeu Astera Prima serta Sekjen Kemenkeu Hadiyanto.

"Kami silaturahmi dari IAEI, kami berikan laporan kepada Wapres sebagai Pembina IAEI. Pengurus sudah melakukan pertemuan tiga kali untuk bahas program termasuk di masing-masing bidang adakan pertemuan sendiri. Kami juga sudah kumpulkan beberapa prominence person untuk beberapa program yang kami susun. Jadi kami akan sampaikan bahwa program yang kami lakukan adalah program yang pernah dilakukan di periode IAEI lalu," lapor Sri Mulyani di Kantor Wapres, Kamis (12/3/2020).

JK, Sri Mulyani, sampai Agus Marto Sambangi Ma'ruf AminFoto: Wakil Presiden Ma'ruf Amin (CNBC Indonesia/Lidya Julita Sembiring).


Menurutnya, meski di tengah penyebaran virus corona yang membuat banyak negara waspada, IAEI tetap melakukan kegiatan yang sudah direncanakan. Salah satunya kegiatan seminar di banyak perguruan tinggi mulai bulan ini hingga nanti economic forum syariah menjelang Ramadan.

"Meski di tengah corona virus kita harus tetap hati-hati. Tapi kami ingin tetap lakukan aktivitas lain yang disusun berdasarkan timeline," kata dia.

Lanjutnya, Pemerintah juga juga telah meluncurkan Surat Berharga Negara Syariah (SBSN) atau sukuk link wakaf. Ini untuk mengenalkan ke masyarakat agar tetap bisa berinvestasi sambil meningkatkan kesejahteraan umat.

"Kita buat surat berharga yang link ke wakaf, yang mulai Rp 50 miliar. Jadi kami sudah terbitkan surat itu dan kami teliti produk tersebut. Kalau bisa dipahami mudah oleh filantropis dan BUMN CSR, mungkin kita bisa tingkatkan volumenya. Yang pertama ini contoh nyata yang bagus sehingga mereka sudah bisa pahami struktur keuangannya, sehingga buat mereka lebih mudah untuk buat keputusan," jelasnya.




[Gambas:Video CNBC]




(dru) Next Article Anggaran Pemulihan Ekonomi Sudah Disebar Rp 579 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular