
Corona Bukan Penyebab Utama Kematian Pasien Pertama di RI
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
11 March 2020 14:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengumumkan seorang pasien yang positif terjangkit SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19, meninggal dunia pada Rabu (11/3/2020) dini hari WIB.
Menurut Yuri, sapaan akrab Achmad Yurianto, WNA berjenis kelamin perempuan dan berusia 53 tahun itu meninggal dunia bukan karena virus corona. Seperti apa penjelasannya?
"Betul bahwa coronavirus ini akan memperburuk daya tahan tubuh dia dan ini akan membuat penyakit-penyakit dasar yang dia miliki menjadi semakin parah. Tidak pernah kita dapatkan meninggal karena coronavirus sendiri. Selalu adalah komplikasi," ujar Yuri.
Seperti diketahui, pasien itu sudah dirawat sejak empat hari lalu. Selain karena virus corona, Ia juga menderita diabetes hingga gangguan paru-paru.
"Beberapa kasus yang meninggal yang kita pelajari dari beberapa negara biasanya karena sepsis, infeksi di seluruh pembuluh darah yang disebabkan karena bakteri, bukan karena virus," kata Yuri.
"Daya tahan tubuh yang jelek inilah yang kemudian bakteri yang semula tidak menimbulkan penyakit akan menjadi oportunis, menjadi masalah dengan tidak dikendalikan populasinya dan menjadi masalah. Jadi bukan karena corona virus sebagai penyebab utama tapi itu yang membunuh kondisi dia," lanjutnya.
(miq/dob) Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini
Menurut Yuri, sapaan akrab Achmad Yurianto, WNA berjenis kelamin perempuan dan berusia 53 tahun itu meninggal dunia bukan karena virus corona. Seperti apa penjelasannya?
"Betul bahwa coronavirus ini akan memperburuk daya tahan tubuh dia dan ini akan membuat penyakit-penyakit dasar yang dia miliki menjadi semakin parah. Tidak pernah kita dapatkan meninggal karena coronavirus sendiri. Selalu adalah komplikasi," ujar Yuri.
"Beberapa kasus yang meninggal yang kita pelajari dari beberapa negara biasanya karena sepsis, infeksi di seluruh pembuluh darah yang disebabkan karena bakteri, bukan karena virus," kata Yuri.
"Daya tahan tubuh yang jelek inilah yang kemudian bakteri yang semula tidak menimbulkan penyakit akan menjadi oportunis, menjadi masalah dengan tidak dikendalikan populasinya dan menjadi masalah. Jadi bukan karena corona virus sebagai penyebab utama tapi itu yang membunuh kondisi dia," lanjutnya.
(miq/dob) Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini
Most Popular