
8 WNA Tertular Virus Corona dari Luar Negeri, Negara Mana?
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
10 March 2020 17:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah mengumumkan, dari 19 pasien yang terjangkit SARS-CoV-2 (virus yang menyebabkan Covid-19), delapan pasien di antaranya merupakan pasien yang terjangkit karena tertular di luar negeri atau imported case. Kendati demikian, pemerintah enggan memerinci negara mana saja yang 'menularkan' virus corona tersebut.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, tidak diumumkannya asal negara imported case tersebut, sebagai antisipasi diskriminasi terhadap korban WNA yang terjangkit Covid-19 di RI.
Ia mengatakan, contact tracing atau penulusuran kontak pasien terus dilakukan. Hal itu dilakukan untuk bisa mencegah penularan virus corona.
Dari hasil pengembangan penelusuran kontak pasien imported case pada kasus 06, yang mana dia merupakan anak buah kapal (ABK) Diamond Pricess. Saat ini, pemeriksaannya sudah memasuki hari ke-5 dan pemeriksaan sudah menunjukkan negatif virus corona.
"Tapi masih menunggu pemeriksaan lanjutan hingga dua hari ke depan, kalau sudah negatif, akan kita keluarkan dari rumah sakit," kata Yuri, sapaan akrab Achmad Yurianto, dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (10/3/2020).
Kemudian, lanjut dia, pasien terjangkit virus corona imported case lainnya atau kasus 07 (perempuan berusia 59 tahun) sudah dalam baik kondisinya, tanpa keluhan apa-apa. Akan tetapi masih dalam positif terjangkit Covid-19.
Sedangkan suaminya pasien kasus 07, atau dalam hal ini kasus 08, yang tadinya dirawat menggunakan alat bantu pernapasan, kini sudah bisa bernapas secara spontan.
Sementara, dua warga negara asing (WNA) dalam hal ini pasien kasus 10 (laki-laki WNA berusia 29 tahun). Selanjutnya pasien kasus 11 (WNA perempuan usia 54 tahun) sudah diserahkan kepada kedutaan besar negara asalnya. Kedua pasien 10 dan 11 itu, kata Yuri juga dalam keadaan stabil.
Kendati demikian, pemerintah enggan untuk mengumumkan asal negara kedua WNA terjangkit virus corona tersebut. Karena kedutaan besar negara yang bersangkutan memprotes, sang pasien mendapatkan diskriminasi.
"Permintaan kedutaan, tidak akan diumumkan negaranya mana, karena beberapa waktu lalu. Kami sempat dikomplain oleh salah satu kedutaan, muncul diskriminasi masyarakat sekitar, terhadap WNA dari negara itu," kata Yuri.
(miq/miq) Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, tidak diumumkannya asal negara imported case tersebut, sebagai antisipasi diskriminasi terhadap korban WNA yang terjangkit Covid-19 di RI.
Ia mengatakan, contact tracing atau penulusuran kontak pasien terus dilakukan. Hal itu dilakukan untuk bisa mencegah penularan virus corona.
"Tapi masih menunggu pemeriksaan lanjutan hingga dua hari ke depan, kalau sudah negatif, akan kita keluarkan dari rumah sakit," kata Yuri, sapaan akrab Achmad Yurianto, dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (10/3/2020).
Kemudian, lanjut dia, pasien terjangkit virus corona imported case lainnya atau kasus 07 (perempuan berusia 59 tahun) sudah dalam baik kondisinya, tanpa keluhan apa-apa. Akan tetapi masih dalam positif terjangkit Covid-19.
Sedangkan suaminya pasien kasus 07, atau dalam hal ini kasus 08, yang tadinya dirawat menggunakan alat bantu pernapasan, kini sudah bisa bernapas secara spontan.
Sementara, dua warga negara asing (WNA) dalam hal ini pasien kasus 10 (laki-laki WNA berusia 29 tahun). Selanjutnya pasien kasus 11 (WNA perempuan usia 54 tahun) sudah diserahkan kepada kedutaan besar negara asalnya. Kedua pasien 10 dan 11 itu, kata Yuri juga dalam keadaan stabil.
Kendati demikian, pemerintah enggan untuk mengumumkan asal negara kedua WNA terjangkit virus corona tersebut. Karena kedutaan besar negara yang bersangkutan memprotes, sang pasien mendapatkan diskriminasi.
"Permintaan kedutaan, tidak akan diumumkan negaranya mana, karena beberapa waktu lalu. Kami sempat dikomplain oleh salah satu kedutaan, muncul diskriminasi masyarakat sekitar, terhadap WNA dari negara itu," kata Yuri.
(miq/miq) Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini
Most Popular