Defisit APBN 2020 Bisa Terkerek Sampai 2,5% PDB

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
09 March 2020 18:38
Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 bisa melebar
Foto: Arie Pratama
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 bisa melebar dari target yang ditetapkan oleh pemerintah.

Dalam kas keuangan negara, defisit APBN dipatok di angka 1,76% dari produk domestik bruto (PDB). Namun, bendahara negara memperkirakan defisit tahun ini bisa membengkak di kisaran 2,2% - 2,5% dari PDB.

"Saat ini kita mengindikasikan, defisit ada di dalam kisaran 2,2 hingga 2,5," kata Sri Mulyani di kompleks Istana Kepresidenan; Jakarta, Senin (9/3/2020).

Eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu pun menjamin defisit kas keuangan negara tetap terjaga dalam batas aman sebesar 3%, seperti yang ditetapkan dalam Undang-Undang (UU) 17/2003 tentang Keuangan Negara.

"Tadi kan saya sudah bilang, 2,2 sampai 2,5. Kita akan lihat, karena seperti saya katakan, ada dinamika harga minyak, dinamika pelemahan perekonomian," katanya.

"Artinya sumber penerimaan perpajakan kita nanti akan terlihat. Dan dinamika dari indikator yang lain seperti produksi minyak kita, kemudian nilai tukar. Ini kan semuanya bergerak. Jadi kita pasti akan lihat," tegasnya.

Sri Mulyani menegaskan akan terus memformulasikan kebijakan dalam menghadapi situasi perkembangan dunia yang saat ini dihantui berbagai ketidakpastian seperti harga minyak maupun corona.

"Situasi dinamika yang berasal dari pasar keuangan global ini, tentu nanti akan menimbulkan aksi reaksi juga dari sisi policy. Dari kita kan tetap sama. kami dengan Gubernur BI dan OJK akan terus mengawal dan melihat dinamika ini," tegasnya.

(dru) Next Article Tahun Baru, Kasus Covid-19 di Australia Cetak Rekor Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular