
Ada Corona, Pesawat-Pesawat yang Masuk RI Disteril
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
06 March 2020 20:11

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak virus corona (Covid-19) mewabah, aktivitas perawatan pesawat di bengkel milik PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. (GMF) ditambah dengan perlakuan khusus. Setiap pesawat sebelum masuk bengkel wajib melalui tahapan pembersihan melalui desinfeksi.
Pada kondisi normal dan tidak ada isu penyebaran penyakit menular, pelaksanaan desinfeksi hanya dilakukan di area lavatory.
"Wabah Covid-19 harus disikapi secara serius, sehingga pembersihan secara menyeluruh wajib kami lakukan guna memastikan pesawat kembali steril sempurna," kata Direktur Utama GMF Tazar Marta Kurniawan di hanggar area Tangerang, Jumat (6/3/20).
Pada kondisi yang berpotensi terjadinya penyebaran virus secara luas, maka pelaksanaan desinfeksi perlu dilakukan untuk seluruh area yang bersentuhan langsung dengan penumpang. Area tersebut seperti lavatory, seat, overhead compartment, dan juga galley.
Dia menyebut, sejak Januari 2020, GMF telah melakukan proses desinfeksi untuk 19 pesawat Garuda Indonesia dan 13 pesawat Citilink Indonesia. Perlakuan yang sama juga diterapkan pada pesawat- pesawat yang datang dari negara-negara terdampak dan hendak melakukan perawatan airframe maintenance di GMF.
Total pesawat dari airlines non afiliasi berjumlah 18 pesawat yang berasal dari delapan negara berbeda.
"Kami paham risiko tertular pada saat proses desinfeksi sangatlah tinggi, untuk itu pengawasan akan kesehatan dan keselamatan personel menjadi hal yang kami perhatikan pada kesempatan pertama," tambah Tazar.
Dalam proses tersebut, petugas wajib menggunakan alat perlindungan diri sesuai standar. Dia menjelaskan, alat perlindungan seminimal-minimalnya adalah hand gloves dan masker sekali pakai untuk metode pencegahan dan perlu ditambahkan baju khusus untuk kasus di mana telah terjadi infeksi dalam pesawat.
Adapun proses desinfeksi pun menggunakan cairan desinfektan yang telah direkomendasikan untuk penerbangan yaitu Appled 3471 dan Isoprophyl dengan kadar alkohol 70%.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pengendalian Lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuan Kelas 1 Soekarno Hatta, Sutjipto, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan prosedur agar corona tak kian menyebar.
"Bandara adalah lokasi dengan potensi penyebaran virus yang sangat tinggi mengingat datangnya orang-orang dari berbagai negara. Sehingga kami perlu mendapatkan dukungan berbagai lini untuk melalukan aksi pencegahan cepat. Salah satunya adalah dengan menggandeng GMF," ungkap Sutjipto.
(hoi/hoi) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
Pada kondisi normal dan tidak ada isu penyebaran penyakit menular, pelaksanaan desinfeksi hanya dilakukan di area lavatory.
"Wabah Covid-19 harus disikapi secara serius, sehingga pembersihan secara menyeluruh wajib kami lakukan guna memastikan pesawat kembali steril sempurna," kata Direktur Utama GMF Tazar Marta Kurniawan di hanggar area Tangerang, Jumat (6/3/20).
Dia menyebut, sejak Januari 2020, GMF telah melakukan proses desinfeksi untuk 19 pesawat Garuda Indonesia dan 13 pesawat Citilink Indonesia. Perlakuan yang sama juga diterapkan pada pesawat- pesawat yang datang dari negara-negara terdampak dan hendak melakukan perawatan airframe maintenance di GMF.
Total pesawat dari airlines non afiliasi berjumlah 18 pesawat yang berasal dari delapan negara berbeda.
"Kami paham risiko tertular pada saat proses desinfeksi sangatlah tinggi, untuk itu pengawasan akan kesehatan dan keselamatan personel menjadi hal yang kami perhatikan pada kesempatan pertama," tambah Tazar.
Dalam proses tersebut, petugas wajib menggunakan alat perlindungan diri sesuai standar. Dia menjelaskan, alat perlindungan seminimal-minimalnya adalah hand gloves dan masker sekali pakai untuk metode pencegahan dan perlu ditambahkan baju khusus untuk kasus di mana telah terjadi infeksi dalam pesawat.
Adapun proses desinfeksi pun menggunakan cairan desinfektan yang telah direkomendasikan untuk penerbangan yaitu Appled 3471 dan Isoprophyl dengan kadar alkohol 70%.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pengendalian Lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuan Kelas 1 Soekarno Hatta, Sutjipto, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan prosedur agar corona tak kian menyebar.
"Bandara adalah lokasi dengan potensi penyebaran virus yang sangat tinggi mengingat datangnya orang-orang dari berbagai negara. Sehingga kami perlu mendapatkan dukungan berbagai lini untuk melalukan aksi pencegahan cepat. Salah satunya adalah dengan menggandeng GMF," ungkap Sutjipto.
(hoi/hoi) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
Most Popular